Untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global, pemerintah meluncurkan dua website untuk mempromosikan produk-produk perikanan Indonesia.
Yakni, Indonesia Seafood melalui indonesiaseafood.id dan Indonesia Shrimp melalui indonesianshrimp.org/beta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan website tersebut acara Buyer & Supplier Gathering yang digelar berkolaborasi dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO), UNIDO’s GQSP Indonesia SMART-Fish 2, serta Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) di Jakarta, Rabu (18/11).
Peluncuran dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Duta Besar Swis untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Kurt Kunz, serta Sekjen KKP, Antam Novambar.
Menurut Trenggono, perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia selain optimalisasi pemanfaatan teknologi.
“Ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia terus meningkat dan kami menyadari bahwa Pemerintah Swis dapat menjadi mitra strategis, baik sebagai investor maupun pembeli produk kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Trenggono optimis Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat naiknya peminat pangan laut (seafood) seiring pergeseran gaya hidup yang lebih sehat.
Kurt Kunz menyambut baik dan mendukung penuh upaya KKP dalam memasarkan produk perikanan Indonesia ke luar negeri. Dia bahkan menyakini strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi berbasis website akan meningkatkan penjualan produk perikanan Indonesia, khususnya udang.
“Kami percaya Indonesian Shrimp akan mendukung KKP dalam mencapai target peningkatan ekspor udang sebesar 250% pada tahun 2024. Ini cukup ambisius tetapi saya yakin melihat potensi besar Indonesia dan komitmen kuat KKP bahwa target ini dapat dicapai. Indonesian Shrimp Brand akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang udang Indonesia. Ini juga akan membantu menjangkau pasar baru dan pada akhirnya meningkatkan ekspor,” ucap Kurt.
Selain memperkenalkan website, peluncuran Indonesia Seafood dan Indonesian Shrimp juga untuk memperkenalkan merek Indonesian Shrimp kepada asosiasi dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan serta mitra kementerian/lembaga dan perwakilan tetap pemerintah RI di beberapa negara mitra dagang.
Artati Widiarti, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menambahkan, salah satu langkah KKP dalam menjamin kualitas produk perikanan Indonesia adalah dengan menerapkan kebijakan penangkapan terukur. Melalui kebijakan ini, penangkapan ikan di alam menjadi lebih ramah lingkungan dan produk yang dihasilkan juga mudah ditelusuri (sustainable & traceable).
“Kami menyadari bahwa sudut pandang, prinsip, dan nilai tidak dapat dilepaskan dari praktik tata kelola. Oleh karena itu, salah satu gagasan KKP adalah Kebijakan Penangkapan Terukur dengan gagasan mendasar bahwa pengelolaan penangkapan ikan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah stok ikan di laut,” ucapnya.
Dalam mendukung traceability produk perikanan, ulas Artati, KKP telah membangun sistem logistik dan ketertelusuran ikan nasional yang disebut STELINA. Sistem ini sekaligus untuk mengontrol setiap tahapan pergerakan produk perikanan mulai dari hulu sampai hilir. Langkah ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kualitas produk perikanan Indonesia.