Perkembangan zaman yang menuntut efektivitas dan efisiensi tinggi menghadirkan terobosan pemasaran digital yang praktis, cepat, dan mudah. Adalah Vetmalance alias Veteriner Farma Layanan Cepat, aplikasi pemasaran online atau e-commerce hadir menjawab kebutuhan masyarakat.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) meluncurkan aplikasi e-commerce ini secara virtual pada Rabu, (7/7) di Surabaya, Jawa Timur.
Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan yang mewakili Dirjen PKH mengatakan, aplikasi Vetmalance diluncurkan sebagai respon perkembangan zaman dan wujud transformasi pelayanan Kementan. “Ini sebagai bentuk transformasi kami untuk memberikan layanan kepada masyarakat secara lebih luas, cepat, dan mudah,” katanya.
Menurut Nuryani, Pusvetma turut berperan aktif dalam pengendalian zoonosis dan pemberantasan penyakit hewan. Ini tidak lepas dari peran Pusvetma sebagai UPT Bidang Kesehatan Hewan yang ditetapkan sebagai Satker Badan Layanan Umum dan menjadi satu-satunya instansi pemerintah yang bertugas menyediakan vaksin hewan, antisera, dan bahan biologik.
“Kami menaruh harapan besar pada Pusvetma untuk selalu melakukan terobosan dan inovasi dalam menghasilkan produk produk bermutu dan berkualitas sebagai karya unggulan anak negeri,” ulas Nuryani.
Vetmalance merupakan karya anak bangsa sebagai bentuk kontribusi Ditjen PKH dalam upaya mengendalikan dan menanggulangi zoonosis di Indonesia sekaligus memperingati Hari Zoonosis Sedunia (World Zoonoses Day). Di Indonesia ada 15 zoonosis prioritas yang perlu dilakukan pengendaliannya melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 237/Kpts/PK.400/M/3/2019.
Zoonosis prioritas di Indonesia yaitu Avian Influenza, Rabies, Anthraks, Brucellosis, Leptospirosis, Japanese B. Encephalitis, Bovine Tubercullosis, Salmonellosis, Schistosomiosis, Q Fever, Campylobacteriosis, Trichinellosis, Paratubercullosis, Toksoplasmosis, dan Cysticercosis/Taniasis.

Penyediaan Vaksin Online
Vetmalance, Agung Suganda, Kepala Pusvetma menerangkan, adalah aplikasi pemasaran online berbasis Android dan website untuk menjawab tantangan penyediaan vaksin hewan di tengah pandemi Covid-19. Uji coba penggunaannya sudah dimulai pada Januari 2021.
Saat ini penggunaan Vetmalance masih terbatas pada layanan penjualan. Namun begitu aplikasi diluncurkan, akan terus dikembangkan untuk layanan pengujian maupun penunjang yang masih dilakukan secara konvensional.
Agung menegaskan, Pusvetma akan terus meningkatkan pelayanan yang prima dengan menghasilkan inovasi-inovasi layanan baru kepada semua pelanggannya. Untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan, Pusvetma telah melaksanakan 4 strategi utama.
Strategi pertama menjamin kualitas dan kuantitas produk, kedua menjamin kepastian harga yang kompetitif, ketiga branding dan promosi berbasis teknologi informasi. Strategi keempat pemasaran daring sesuai kebutuhan di masa pandemi covid-19.
“Pelanggan Pusvetma saat ini masih didominasi, yaitu sekitar 90% pelanggan dari instansi/dinas sedangkan sekitar 10% pelanggan swasta dan peternak langsung,” kata Agung.
Ke depan, Agung berharap, akan semakin banyak masyarakat yang tertarik dan menggunakan produk-produk unggulan Pusvetma dengan aplikasi online baik Vetmalance maupun website Pusvetma. Hal ini sebagai bentuk cinta dan bangga produk anak negeri.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mendukung penuh inovasi Pusvetma ini. Kehadiran aplikasi Vetmalance, ia menilai, membuktikan bahwa negara hadir dalam usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit zoonosis di Indonesia.
Di masa pandemi covid-19 ini, Nasrullah berharap, masyarakat dapat terlayani dengan mengakses produk obat hewan untuk ternaknya dengan mudah. “Kami mengapresiasi Pusvetma dapat terus berinovasi untuk memasarkan produknya secara daring sehingga lebih mudah terjangkau oleh masyakarat,” katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut, aplikasi ini merupakan salah satu terobosan Kementan untuk mempermudah dan meningkatkan layanan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat bisa terbantu dalam akses maksimal untuk mendapatkan vaksin bagi hewan ternaknya.
“Intinya, aplikasi ini akan memudahkan bagi masyarakat. Adanya aplikasi ini juga sejalan dengan semangat memberantas penyakit zoonosis di Indonesia,” ujar Mentan.