Setiap hari panen kepiting soka dengan teknologi ramah lingkungan - KKP

Siapa yang suka makan kepiting soka?

 

Ada kabar baik buat Sobat AgriVisi yang suka konsumsi kepiting soka ni. Karena, tingkat kehidupan alias survival rate kepiting soka semakin bisa ditingkatkan lo!

 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerapkan teknologi kincir melalui sistem mutilasi kepiting untuk meningkatkan survival rate biota bercangkang tersebut. Penerapan dilakukan di Tambak Mutilasi dengan kincir air yang dikelola Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mentari Asoka Abadi di Langkat, Sumatera Utara.

 

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, I Nyoman Radiarta mengatakan, penerapan teknologi kincir tersebut melibatkan para penyuluh perikanan yang ada di bawah BRSDM KKP pada Selasa 4 Oktober 2022.

 

“Peran pelatihan dan penyuluhan menjadi sangat penting sekali tentunya untuk mengawal menjadikan masyarakat mendapat pengetahuan yang lebih baik dalam melakukan praktik di lapangan, yang dapat dilakukan melalui pelatihan dan tentunya ada percontohan. Oleh sebab itu, di sini merupakan salah satu percontohan penyuluhan perikanan, khususnya untuk budidaya kepiting soka,” ujar Nyoman.

 

Pada pembukaan kegiatan Temu Lapang Percontohan Penyuluhan Perikanan Budidaya Kepiting Soka (Scllya serrata) di lokasi, Nyoman menjelaskan, tentunya harus ada inovasi yang masuk dan teknologi baru pada percontohan pelatihan dan penyuluhan yang diajarkan kepada pembudidaya.

 

“Teknologi introduksi yang diberikan di lokasi ini yaitu menggunakan kincir melalui sistem mutilasi kepiting sehingga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kehidupan survival rate kepiting. Mutilasi berfungsi untuk mempercepat molting dari kepiting,” ucapnya.

 

Sobat AgriVisi, Nyoman juga mengungkap, saat berdiskusi dengan Adrial, Ketua Pokdakan, panen kepiting soka setiap hari. “Ini menggerakkan ekonomi sangat-sangat cepat sekali. Setiap hari bibit datang, setiap hari molting, setiap hari panen dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan,” tambahnya.

 

Kegiatan tersebut, menurut Nyoman, mendukung program prioritas KKP dalam membangun kampung perikanan budidaya, khususnya yang ada di Langkat yang telah ditetapkan oleh KKP. Sekaligus, mewujudkan program unggulan BRSDM yaitu SMART Fisheries Village (SFV). SMART sendiri merupakan singkatan dari Sustainable, Modernization, Acceleration, Regeneration, and Technology.

 

Senada dengan Nyoman, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pada 2023 sebagaimana program unggulan BRSDM, Puslatluh KP melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan mengusulkan lokasi percontohan ini menjadi SFV.

 

Untuk itu Sobat AgriVisi, saat ini sedang dilakukan identifikasi potensi SDA, SDM, dan sumber daya penunjang untuk usulan lokasi SFV tahun 2023 bersamaan dengan kegiatan temu lapang percontohan ini.

 

Lilly melaporkan, percontohan penyuluhan memiliki beragam tujuan. Pertama, memberi contoh inovasi metode budidaya kepiting soka dengan sistem mutilasi di tambak dengan penambahan kincir air di tingkat lapangan.

 

Kedua, meningkatkan produktivitas dan pendapatan pelaku budiadaya khususnya anggota Pokdakan. Ketiga, mempercepat adopsi teknologi sistem mutilasi dalam budidaya kepiting soka untuk meningkatkan hasil produksi dan memenuhi kebutuhan pasar. Keempat, menjadikan Pokdakan Asoka Abadi sebagai percontohan untuk para pelaku perikanan.

 

Waktu pelaksanaannya dimulai sejak April 2022 dengan tahapan terdiri dari pengusulan proposal percontohan, penentuan lokasi percontohan, pengadaan bahan percontohan, pembangunan sarana dan prasarana, proses budidaya/produksi, temu lapang, serta bimbingan tindak lanjut.

 

“Budidaya budidaya kepiting soka telah berjalan dan panen empat siklus dan hari ini panen siklus kelima yang akan dijelaskan oleh penyuluh perikanan dan pelaksana kegiatan percontohan,” ungkap Lilly.

 

Kegiatan temu lapang percontohan tersebut diselenggarakan secara hibrid, yaitu luring di Desa Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan, Langkat serta daring.

 

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Langkat Tengku Muhammad Auzai. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan tersebut dan sinergi yang telah dijalin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here