Rumput laut merupakan komoditas andalan perikanan Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor rumput laut terbesar di dunia.

 

Rumput laut menghasilkan banyak manfaat. Tak hanya sebagai produk pangan, farmasi, dan kosmetik, komoditas ini juga bisa dijadikan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman.

 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan riset dan membuktikannya melalui Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Yogyakarta. Luthfi Assadad, Kepala LRMPHP) Bantul mengatakan, peralatan pengolahan pupuk organik dari rumput laut yang telah dikembangkan yaitu pengolahan pupuk cair dan pupuk padat (granul).

 

Proses pengolahan dasar menggunakan alat pencuci sistem kontinu dengan kapasitas pencucian 100 kg/jam untuk rumput laut jenis E. cottonii dan 40-60 kg/jam jenis Sargassum sp. bertenaga listrik 3 phase 1.000 watt. LRMPHP juga memakai alat pencacah sistem kontinu berkapasitas 10 kg/jam dengan tenaga listrik 3 phase 8.000 watt.

 

Pengolahan pupuk cair menggunakan alat pengekstraksi berkapasitas 90 kg/90 menit dengan tenaga listrik 6.000 watt. Kemudian, alat pengepres berupa press hidrolik berkapasitas 10 kg/10 menit bertenaga listrik 1.000 watt.

 

Sedangkan, proses pengolahan pupuk padat memakai granulator berkapasitas 10 kg/jam berdaya listrik 3 phase 2.500 watt. Kedua, alat konvenyor berkapasitas 5 kg/jam dengan diameter drum 32 cm dan tenaga listrik 1.000 watt. Ketiga, alat pengayak berkapasitas 5 kg/jam dengan daya listrik 1.000 watt.

 

Peneliti LRMPHP, Bakti Berlyanto Sedayu menuturkan, pembuatan pupuk rumput laut cukup mudah dan dapat dilakukan oleh rumah tangga. Ada 3 cara mengolah rumput laut menjadi pupuk.

 

Cara pertama, rumput laut segar dipotong-potong kemudian direbus menggunakan air destilata. Setelah itu, air rebusannya disaring. Air hasil saringan mengandung seluruhnya ekstrak rumput laut yang dapat diaplikasikan langsung ke tanaman.

 

Cara Kedua, lanjut Bakti, seperti halnya cara pertama tapi berasal dari rumput laut yang telah dikeringkan. Rumput laut kering digiling menjadi tepung kemudian dimasukkan ke dalam air destilata dan didiamkan selama beberapa waktu.

 

Campuran rumput laut tersebut kemudian dipanaskan hingga mendidih lalu didiamkan lagi untuk beberapa waktu. Setelah itu, campuran disaring menggunakan kain saring untuk menghilangkan ampas atau padatan.

 

Sedangkan, cairan hasil saringan disentrifugasi untuk memisahkan padatan yang masih terikut. Untuk aplikasi ke tanaman, cairan ekstrak rumput laut yang didapatkan biasanya diencerkan dengan air terlebih dahulu.

 

Cara ketiga, sambungnya, rumput laut segar dicuci bersih menggunakan air keran kemudian digiling menggunakan grinder hingga lumat. Rumput laut yang telah digiling tersebut lalu ditambahkan air dan juga daging ikan rucah yang telah dihaluskan untuk meningkatkan unsur nitrogennya.

 

Campuran rumput laut tadi difermentasi atau dikompos dalam wadah tertutup selama beberapa hari. Cairan ekstrak rumput laut hasil pengomposan rumput laut dapat diambil melalui pipa yang dipasang pada blong pengomposan.

 

Aplikasi penyemprotan ke tanaman, ekstrak rumput laut ini perlu diencerkan dengan air terlebih dahulu.

 

“Berbagai hasil penelitian telah membuktikan bahwa pupuk cair rumput laut dapat mempercepat pertumbuhan tanaman, mempercepat tumbuhnya buah, bahkan membuat hasil panen holtikultura meningkat. Pupuk cair rumput laut juga memiliki khasiat tinggi untuk digunakan pada tanaman bunga,” pungkas Bakti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here