Politeknik AUP diproyeksikan menjadi kampus utama OII - KKP

Tahukah Sobat AgriVisi, Indonesia punya kampus usaha perikanan yang akan bertransformasi menjadi Ocean Institute of Indonesia (OII)? Kampus itu adalah Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta yang terletak di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

 

Politeknik AUP merupakan salah satu satuan pendidikan tinggi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dalam skema single institute ini, Politeknik AUP diproyeksikan menjadi kampus utama.

 

Sejak berdiri dengan nama Diklat AUP pada tahun 1962 sampai sekarang, Politeknik AUP telah meluluskan 12.080 orang. Dan dalam lima tahun terakhir, sebanyak 1.927 orang alumninya tersebar masuk ke dunia usaha dan industri dalam negeri (64%), wirausaha kelautan dan perikanan (15%), ASN (7%), lain-lain (9%), kuliah (3%), dan luar negeri (2%).

 

Banyak lulusan yang telah menjadi pengusaha di bidang kelautan dan perikanan, pejabat struktural dan politik, serta alumni yang bekerja di dunia usaha dan industri. Kesemuanya telah ikut mengisi pembangunan kelautan dan perikanan, menyukseskan program-program KKP.

 

“KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) sedang melakukan transformasi pendidikan dalam mencapai cita-cita besarnya menuju single institute yaitu Ocean Institut of Indonesia yang telah di-lauching oleh Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan, di mana Politeknik AUP sebagai kampus utama,” ujar Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta.

 

Dalam pelaksanaan transformasi pendidikannya Sobat AgriVisi, akan dilakukan juga Konversi Peringkat Akreditasi dan Peningkatan Akreditasi Prodi Program Sarjana Terapan D4, Program Pascasarjana dan Institusi. Kemudian, pada tahun 2023 ditargetkan menjadi institusi Pendidikan Tinggi Vokasi dengan peringkat Unggul.

 

“Hal ini sesuai dengan Rencana Aksi yang telah disusun bersama antara Pusat Pendidikan dan Tim Politeknik AUP. Selain itu, ada Program Percepatan Guru Besar 2022-2024. Pada tahun 2022 telah diusulkan empat guru besar vokasi, telah disetujui satu guru besar vokasi,” imbuh Nyoman pada Talk Show 60 Tahun Mengabdi untuk Negeri dalam Mendukung Pembangunan Perikanan Berkelanjutan sebagai rangkaian HUT Poltek AUP ke-60 tahun, Sabtu (1/10) di Kampus Politeknik AUP.

 

Nyoman berharap, alumni Politeknik AUP memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan transformasi Politeknik AUP menjadi OII serta dukungan terhadap program-program prioritas BRSDM dan KKP.

 

Kontribusi yang secara nyata seperti lulusan yang dihasilkan dapat diserap oleh para pengusaha/wirausaha, memberikan fasilitasi tempat usaha menjadi kelas industri bagi para taruna/peserta didik, menjadi dosen tidak tetap melalui sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau, serta menjadi mentor bagi para peserta didik yang akan mengembangan diri sebagai wirausahawan di bidang kelautan dan perikanan.

 

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu sebagai alumni Politeknik AUP dan narasumber talkshow berharap, alumni dapat mengisi peluang bisnis dan lapangan pekerjaan dari kebijakan ekonomi biru yang diimplementasikan KKP. Ia juga meminta, Politeknik AUP dapat mengevaluasi kurikulum agar sesuai dengan kebijakan ekonomi biru serta menyiapkan SDM yang memiliki integritas dan kompetensi.

 

Sementara itu, Ketua Korps Alumni (Koral) AUP/Sekolah Tinggi Perikanan (STP) yang juga menjabat Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, Koral AUP/STP siap memberi masukan dan bersinergi dengan pemerintah, termasuk dengan KKP dalam rangka mengembangkan SDM dan membantu mewujudkan lima program strategi KKP untuk mengimplementasikan ekonomi biru. Jeje mengatakan, Koral AUP/STP memiliki banyak tenaga ahli di bidang tersebut.

 

Sobat AgriVisi, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono telah menyampaikan lima program strategi KKP untuk mengimplementasikan ekonomi biru. Pertama, memperluas wilayah konservasi dengan target 30% dari luas wilayah perairan Indonesia dengan mengedepankan kualitas kawasan konservasi.

 

Kedua, penangkapan ikan secara terukur yang berbasis pada kuota penangkapan dan menetapkan zona konservasi di enam zona penangkapan ikan. Ketiga, menjaga daya dukung lingkungan dengan budidaya ikan yang ramah lingkungan baik budidaya laut, pesisir maupun pedalaman untuk meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri.

 

Keempat, penataan ruang laut untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut. Kelima, Program Bulan Cinta Laut untuk mengatasi sampah laut.

 

Pada wisuda Politeknik AUP Tahun 2022, Trenggono menyampaikan, kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Untuk itu, ia meminta agar pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan.

 

Selain pendidikan vokasi, pendidikan juga harus bersifat keilmuan untuk memahami pentingnya menjaga ekologi laut dan membuat laut menjadi lebih sehat. Pendidikan tinggi lingkup KKP harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan.

 

“Transformasi Pendidikan Kelautan dan Perikanan melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkret. Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan,” simpulnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here