Udang hasil budidaya di tambak, ditargetkan menjadi kontributor utama dalam mendongkrak performa ekspor hasil perikanan. Salah satunya, ditopang oleh kegiatan revitalisasi tambak-tambak rakyat demi peningkatan produktivitas.
Untuk mendukung program tersebut, pemerintah melakukan rehabilitasi tambak rakyat melalui Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP). PITAP merupakan kegiatan rehabilitasi tambak rakyat dengan pelaksanaannya dilakukan oleh mayarakat yang tergabung dalam Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (Poklina).
Saluran irigasi yang direhabilitasi adalah saluran irigasi tersier. Yaitu, jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran kuarter, saluran pembuang, dan bangunan pelengkapnya.
Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TB Haeru Rahayu menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam upaya pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Mengingat, semakin banyaknya tenaga kerja yang terserap sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“PITAP menjadi salah satu kegiatan yang memiliki implikasi langsung terhadap kesuksesan peningkatan perekonomian dan produktivitas tambak rakyat karena melibatkan masyarakat di sekitar tambak. Sehingga, menumbuhkan semangat gotong-royong serta rasa memiliki atas saluran yang dibangun sehingga akan lebih terjaga keberlanjutannya,” urai Dirjen.
Tebe juga menilai, kegiatan padat karya seperti PITAP menjadi sebuah solusi pemberdayaan masyarakat untuk dapat bangkit setelah pandemi. Sekaligus, memajukan perekonomian daerah di sekitar kawasan tambak.
“Dengan rekonstruksi tambak yang tertata dengan baik, termasuk di dalamnya saluran irigasi, maka penerapan prinsip ekonomi biru dapat terwujud. Sehingga, dapat mewujudkan kawasan perikanan budidaya yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan,” tegas Tebe.
Program bantuan PITAP digulirkan sejak 2013. Hingga tahun 2020, PITAP berhasil merehabilitasi saluran irigasi tambak sepanjang 944,7 km dengan luas tambak yang terairi sekitar 34.463 hektar.
Sedangkan, pada 2021 KKP mengalokasikan 55 paket bantuan PITAP yang tersebar di 17 kabupaten/kota di 10 provinsi di seluruh Indonesia. Total panjang saluran irigasi yang terehabilitasi hingga pertengahan November telah mencapai lebih dari 157 km dengan luas area yang terairi mencapai 5.810 hektar.
Jumlah pekerja yang terlibat dalam kegiatan PITAP mencapai 1.400 – 2.200 orang per hari. Rata-rata upah harian yang diterima sebesar Rp90 ribu atau Rp2,7 juta rupiah per bulan.

Meningkatkan Produktivitas
Sementara itu, Ridwan pengurus Poklina Waway Karya di Desa Pematang Pasir, Lampung mengungkap, bantuan PITAP memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas tambak di wilayahnya. Mayoritas warga Pematang Pasir merupakan petambak udang vaname dan bandeng.
“Sebelum ada perbaikan saluran irigasi, di daerah kami hanya bisa melakukan pemeliharaan udang dan bandeng pada awal hingga pertengahan tahun. Lalu pada bulan Juli hingga akhir tahun, tidak dapat ditanami karena ada pendangkalan saluran air sehingga menghambat sumber air. Namun dengan adanya kegiatan rehabilitasi saluran melalui program PITAP, alhamdulilah tahun ini kami bisa melakukan kegiatan budidaya sepanjang tahun” jelasnya.
Dengan kebanyakan tambak yang masih tradisional di desanya, Ridwan membeberkan, produksi yang didapat oleh pembudidaya rata-rata 4-6 kuintal per hektar. Setelah mendapatkan bantuan PITAP, beberapa pembudidaya bisa mendapatkan hasil hingga 7-8 kuintal per hektar dengan penebaran 50 ribu benih udang vaname.
“Dampak positif lain yang kami rasakan yakni pendapatan tambahan dari upah harian serta meningkatkan kekompakan antarsesama petambak di desa kami. Selama sekitar 3 bulan pengerjaan rehabilitasi saluran, sebanyak 45 orang petambak di daerah kami mendapatkan manfaat ekonomi tambahan dari PITAP ini,” katanya.
Hal ini karena kegiatan PITAP membuat saluran irigasi menjadi lancar, air mengalir dengan baik, tambak dapat beroperasi sepanjang tahun, dan memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi banyak pembudidaya.