Heri Rabies Sedunia momen untuk memperingatkan manusia bahaya rabies - PKH Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat pengendalian rabies di Provinsi Bali dengan melakukan Gerakan Vaksinasi Hewan Secara Massal. Gerakan ini dilaksanakan bertepatan pada peringatan Hari Rabies Sedunia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Jenderal, Kasdi Subagyono mengatakan, gerakan vaksinasi massal di Bali dilakukan untuk memastikan di wilayah KTT G20 Hewan Penular Rabies (HPR) tervaksin.

 

“Hari Rabies Sedunia merupakan momentum untuk memberikan peringatan kepada masyarakat dan kita semua di pemerintahan untuk senantiasa mengendalikan penyakit ini karena memang penyakit ini sangat berbahaya,” kata Kasdi pada acara World Rabies Day yang bertema “Rabies: One Health Zero Deaths” di Tabanan, Bali, Kamis (29/9).

 

Sobat Visioner, Kasdi menjelaskan, rabies merupakan jenis penyakit yang besifat zoonosis. Yakni, penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia.

 

Untuk itu guna mengurangi dan mencegah kasus kematian akibat rabies pada manusia, maka Kementan terus melakukan koordinasi lintas sektor dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait lainnya. Di antaranya, kerja sama dengan World Organisation for Animal Health (WOAH), Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO).

 

“Dan, mitra kerja bilateral seperti Australia juga kita lakukan,” ungkap Kasid, “Upaya ini sudah dilakukan Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah utamanya saat ini adalah pemerintah Bali karena Bali merupakan salah satu central penyebaran Rabies juga.”

 

Kasdi menyampaikan, pengendalian rabies harus dilakukan dengan masif ya Sobat Visioner. Kementan bahkan sudah menyusun road map untuk pengendalian rabies.

 

Tidak hanya itu saja Sobat Visioner, rabies juga sangat strategis dan penting didukung dengan program baik. “Saya mengajak semua untuk bisa bahu membahu memberantas rabies secara berkesinambungan,” ucapnya.

 

Kemduian, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan, pengendalian rabies dapat sukses bila cakupan vaksinasi HPR minimal telah mencapai 70%. Saat ini telah terdistribusi 91 ribu dosis vaksin Rabies untuk Bali.

 

“Kerja sama lintas sektor melalui tata laksana kasus gigitan terpadu (Takgit) sangat penting dan efektif dalam mencegah kasus kematian akibat rabies pada manusia, sekaligus meningkatkan aktivitas pengendalian rabies pada hewan”, ungkap Nasrullah.

 

Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tabanan, I Wayan Kotio mengapresiasi langkah Kementan dalam memberantas dan mencegah penyebaran rabies di Bali. Menurut I Wayan, upaya ini sekaligus membantu Bali sebagai daerah pariwisata.

 

“Bali merupakan tujuan wisata dan lokasi pelaksanaan event internasional sehingga peemerintah Bali sangat berkepentingan untuk menjaga keamanan Bali terutama dari rabies dan penyakir zoonis lainnha,” ujarnya.

 

I Wayan menyatakan bahwa Bali siap untuk menyukseskan upaya Kementan dalam mengentaskan dan mencegah penyebaran rabies di Bali dengan melakukan vaksin diseluruh daerah mulai dari kota hingga desa di Bali.

 

“Kita siap bergerak karena vaksinnya sudah disiapkan oleh Kementan. Mudah-mudahan sebelum 2030 sesuai target Kementan, Bali sudah bebas dari rabies,” tutupnya.

 

Peringatan World Rabies Day Tahun 2022 di Bali juga dihadiri oleh Koordinator WOAH Subregional Representative for South East Asia, Ronello Abila, dan Direktur Jenderal Food and Agriculture Organisation (FAO), Qu Dongyu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here