
Sobat AgriVisi, perlu diketahui bahwa pada Agustus lalu harga beras naik di beberapa wilayah. Pemerintah pun melakukan upaya untuk menurunkan harga beras.
Dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan di daerah terluar, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menjalin kerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dan Perum BULOG melakukan pengiriman beras ke Provinsi Aceh melalui Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengiriman bahan pokok dan beras melalui tol laut. Dalam pengiriman tahap pertama 10 kontainer dengan muatan 200 ton beras. Pada tahap selanjutnya akan dikirim sebanyak 40 kontainer lo Sobat AgriVisi!
Pengiriman pangan, ungkap Arief, akan terus dilakukan secara rutin agar menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan di seluruh Indonesia. Beras yang dikirim merupakan bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) BULOG yang dipenuhi dari gudang BULOG Cabang Cirebon dan Gudang BULOG Cabang Indramayu, masing-masing sebanyak 100 ton.
“Hal ini merupakan bagian dari optimalisasi dan pemanfaatan CBP, di mana tujuan pemanfaatan CBP di antaranya untuk stabilisasi harga antar waktu antar wilayah, menekan inflasi, dan menjaga kualitas gizi masyarakat,” terang Arief di Jawa Barat (19/10).
Sobat AgriVisi, kegiatan pengiriman pangan pertama di Pelabuhan Patimban ini merupakan hasil kerja sama antara NFA, Kemenhub, Kemendag, Pemprov Jawa Barat, BULOG, Otoritas Pelabuhan Internasional Patimban, serta stakeholder pangan lainnya.
Menurut Arief, hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan efektivitas dan efisiensi pendistribusian pangan guna menurunkan inflasi nasional.
“Semangat kami di sini sama, yaitu memastikan ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bagi seluruh masyarakat Indonesia, sebagaimana tema Hari Pangan Sedunia tahun 2022, Leave No One Behind. Hal ini juga selaras dengan semangat kolaboratif sesuai arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo bahwa pemerintah harus memiliki sense of crisis dalam menghadapi berbagai krisis yang melanda dunia global saat ini,” jelasnya.
Arief berharap, pelabuhan Internasional Patimban dapat terus aktif mengirimkan lebih banyak komoditas pangan dengan trayek tujuan yang lebih luas ke seluruh wilayah Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi aksi konkret Kementerian Perhubungan sebagai leader dan pemrakarsa percepatan pembangunan fasilitas perhubungan untuk mendukung distribusi pangan. Hal ini terbukti dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu titik strategis untuk pendistribusian pangan nasional,” ucapnya.
Ia juga mendukung pelabuhan yang diresmikan tahun 2020 lalu tersebut menjadi pusat bagi pendistribusian pangan ke seluruh Indonesia. “Ke depannya kita akan dorong Patimban menjadi pusat pengiriman komoditas pangan khususnya hasil pangan Jawa Barat,” terang Arief.
Sobat AgriVisi, pada kesempatan yang sama Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Hendri Ginting mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarinstansi dan lembaga dalam menyukseskan pendistribusian logistik melalui penyelenggaraan konektivitas Tol Laut.
“Kementerian Perhubungan bersama dengan Kementerian Perdagangan saling bersinergi dan berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional/NFA dan juga Perum BULOG serta Pemprov Jawa Barat untuk memastikan stabilisasi pasokan pangan serta membangun ekosistem pangan terintegrasi dari hulu ke hilir,” katanya.
Seperti yang terlaksana dengan baik di Pelabuhan Patimban ini, sambung Hendri, “Muatan pangan sebanyak 10 Kontainer dengan muatan 200 ton beras dikirim dengan menggunakan kapal Tol Laut KM. Kendhaga Nusantara 14 yang melayani trayek T-1 dengan rute pelayanan Tanjung Priok – Patimban – Lhoksumawe – Malahayati – Patimban – Tanjung Priok.”
Selanjutnya, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto yang turut hadir dalam acara pelepasan tersebut mengatakan bahwa BULOG mengapresiasi kolaborasi pengiriman beras via tol laut antara NFA, Kemenhub, dan BULOG ini.
“Kami sangat mendukung terobosan kerja sama ini dalam rangka percepatan penyebaran stok beras BULOG untuk kebutuhan di semua daerah bisa terpenuhi sehingga stabilitas harga beras bisa dijaga,” pungkas Suyamto.