Selain kue keranjang dan jeruk, ikan bandeng menjadi salah satu hidangan terpenting saat perayaan Tahun Baru Imlek. Ikan ini juga punya banyak manfaat bagi kesehatan.
Apa maknanya konsumsi ikan bandeng saat Imlek? Bagian pertama dari Bahasa Tiongkok untuk ikan bandeng ialah lyú atau lee-yoo yang diucapkan seperti kata lee yang berarti hadiah. Alasan itulah yang lantas membuat masyarakat Tionghoa percaya bahwa ikan bandeng merupakan lambang harapan dan keberuntungan.
Alasan lainnya, bandeng memiliki duri banyak yang melambangkan kehidupan manusia yang berliku sehingga perlu kehati-hatian dan kesabaran demi menikmati hasil yang memuaskan. Hal ini juga menggambarkan supaya tidak putus asa menghadapi segala rintangan. Selain itu, duri yang banyak juga menggambarkan rezeki tidak akan ada habisnya.
Manfaat bandeng sudah perlu diragukan lagi. Bahkan, kandungan gizinya lebih baik daripada salmon. Manfaat bandeng antara lain mengandung antioksidan, menyehatkan jantung, mendukung perkembangan otak, kulit lebih terhidrasi, mencegah penuaan dini dan anemia, membantu daya tahan tubuh, memelihara kesehatan mata, meningkatkan kadar kolesterol baik, mengontrol tekanan darah, serta memperkuat tulang dan gigi.
Karenanya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menaruh perhatian besar pada bandeng. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan program prioritas KKP, salah satunya pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Ada 3 kategori kampung perikanan budidaya ini, yaitu kampung perikanan budidaya pedalaman untuk komoditas air tawar; kampung perikanan budidaya pesisir untuk komoditas payau seperti bandeng; serta kampung perikanan budidaya laut.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 64 Tahun 2021, pembangunan kampung bandeng bertempat di Gresik, Jawa Timur. Pengembangan kampung ini ditargetkan berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat harian, mengurangi stunting, dan meningkatkan perekonomian.
Peningkatan SDM
Melalui Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), KKP melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas SDM, baik budidaya maupun pengolahan bandeng. Di bidang pendidikan, BRSDM menyelenggarakan pendidikan formal vokasi di satuan pendidikan di berbagai daerah Indonesia.
Untuk budidayanya melalui Program Studi/Keahlian Teknologi Akuakultur (Diploma IV), Teknik Budidaya Perikanan/Budidaya Ikan/Usaha Budidaya Ikan (Diploma III), dan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut (pendidikan menengah). Adapun untuk pengolahannya melalui Program Studi/Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (Diploma IV), Teknologi Pengolahan Produk Perikanan/Pengolahan Hasil Laut (Diploma III), dan Pengolahan Hasil Perikanan (pendidikan menengah).
Salah satu satuan pendidikan, yakni Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, sejak lama mengembangkan produk Bandeng Tanpa Duri (Batari) yang telah disebarkan ke masyarakat guna menambah penghasilan mereka. Pada 2014 Politeknik ini menggelar acara pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia cabut duri ikan bandeng dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 2.014 orang.

Di bidang pelatihan, BRSDM menyelenggarakan berbagai pelatihan budidaya, pembesaran, dan pengolahan bandeng. Misalnya pada 2021, ada Pelatihan Pengolahan Bandeng bagi masyarakat Pangkajene Kepulauan dan Pinrang, Sulawesi Selatan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Bitung serta Pelatihan Budidaya Udang dan Bandeng Sistem Polikultur bagi masyarakat Cirebon, Jawa Barat oleh BPPP Tegal. Secara daring, masyarakat juga dapat mengakses modul dan video pelatihan melalui website.
Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro menyebutkan, pelatihan budidaya bandeng bertujuan mendorong peningkatan produktivitas dan produksi hasil budidaya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perikanan “Hal ini juga sejalan dengan program prioritas KKP nomor dua, yaitu pengembangan perikanan budidaya berbasis komoditas ekspor. Untuk itu, series pelatihan ini mengusung udang dan bandeng yang dikenal sebagai komoditas unggulan ekspor,” ulasnya (1/2).
Sementara itu, pengembangan SDM di bidang penyuluhan dilakukan melalui peran penyuluh perikanan yang melakukan pendampingan pada pelaku usaha perikanan, seperti pembudidaya dan pengolah bandeng. Kegiatan yang dilakukan pada 2021 misalnya Sosialisasi dan Penyerahan Bahan Percontohan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Diversifikasi Usaha Pengolahan Bandeng di Buleleng, Bali. Pelatihan ini menerapkan teknologi terekomendasi berupa pengolahan Batari.