Minyak kelapa sawit memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan produk turunan minyak kelapa sawit?
Sobat Agrivisi, kelapa sawit adalah salah satu tanaman perkebunan yang dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis. Tanaman ini banyak dijumpai di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Kelapa sawit terkenal dengan buahnya yang menghasilkan minyak nabati atau biasa disebut minyak kelapa sawit. Saat ini Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Agar potensi minyak kelapa sawit memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari secara optimal, maka perlu serangkaian proses penyulingan menggunakan teknologi mutakhir. Proses inilah yang mengubah minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi berbagai macam produk turunan.
Menurut Head of Corporate Communications Sinar Mas Agribusiness and Food, Wulan Suling, minyak kelapa sawit erat kaitannya dengan produk konsumen yang biasa dipakai dalam keseharian. Semakin luas penggunaan produk minyak kelapa sawit, maka semakin besar pula tanggung jawab yang perlu dipenuhi oleh pihak produsen.
“Kita perlu memastikan bahwa produk minyak kelapa sawit yang digunakan oleh konsumen berasal dari praktik perkebunan dan pengolahan yang baik, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Di Sinar Mas Agribusiness and Food, kami berupaya memenuhi hal tersebut melalui penerapan Kebijakan Sosial Dan Lingkungan perusahaan dalam seluruh lini bisnis,” ujarnya.
Sobat AgriVisi, Sinar Mas Agribusiness and Food, salah satu perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit terbesar di Indonesia, melakukan berbagai rangkaian riset produk turunan kelapa sawit di Marunda R&D Centre and Refinery. Pabrik pengolahan minyak kelapa sawit ini berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pengolahan CPO melalui beberapa tahap pemrosesan. Yaitu mulai dari analisis kualitas CPO, pemisahan getah dan pengotor dari minyak (degumming), penambahan bahan pemucat untuk menyerap pigmen warna dalam minyak (bleaching), serta proses filtrasi (filtration) untuk menghilangkan sisa kandungan bahan pemucat tersebut.
Setelah mendapatkan warna minyak sawit yang dikehendaki, proses berikutnya adalah deodorisasi (deodorisation) untuk menghilangkan bau dan asam lemak bebas. Proses ini menghasilkan Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel, bahan bakar nabati ramah lingkungan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel.
PFAD ini juga dapat digunakan untuk produksi oleokimia yang menghasilkan ratusan produk kebutuhan rumah tangga seperti sabun, deterjen, dan kosmetik. Dalam pembuatan sabun padat misalnya, bisa menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak inti sawit mengandung asam lemak yang memiliki sifat membersihkan, melembutkan, dan menghasilkan busa yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun.
Industri lainnya yang juga membutuhkan oleokimia sebagai bahan baku adalah industri farmasi, pelumas, plastik, karet, dan pakan hewan. Selain serba guna, oleokimia berbasis kelapa sawit juga mudah terurai dan terbarukan lo Sobat AgriVisi!
Ternyata, proses deodorisasi tidak hanya menghasilkan PFAD saja. Tetapi, kegiatan ini juga menghasilkan Refined Bleached Deodorised Palm Oil (RBDPO).
Bentuk cair RBDPO disebut olein yang biasa digunakan sebagai minyak goreng. Sementara, fraksi padatnya disebut stearin yang dipasarkan dalam bentuk margarin dan shortening. Pemisahan zat tersebut dikenal dengan istilah fraksionasi (fractionation).