Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pertanian (Kementan) pengembangan dan penyebaran benih kelapa genjah varietas pandan wangi Sumatera Utara (Sumut). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bergerak cepat menindaklanjuti arahan itu dengan menargetkan produksi 1 juta benih kelapa yang akan difokuskan di beberapa daerah di Sumut dan Jawa.
“Berapa produksi benih kelapa yang bisa ditargetkan dalam waktu dekat? Kita maksimalkan sampai 1 juta benih kelapa dan sebarkan ke daerah lain seperti Jawa, Sumatera, terutama kita maksimalkan di Nias,” kata Mentan SYL saat berdialog dengan salah satu penangkar benih kelapa genjah binaan Direktorat Jenderal Perkebunan di Serdang Bedagai, Sumut, Kamis (7/7).
Pengembangan kelapa didorong karena cara perawatannya mudah dan budidaya dapat dilakukan dilahan sempit seperti dipekarangan rumah dan taman sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Jadi, kelapa ini rasanya enak untuk dikonsumsi dan pohonnya tidak tinggi. Namun buahnya banyak jadi bisa dikembangkan di lahan sempit perkotaan. Sumber pendapatan masyarakat bisa lebih beragam lagi,” cetusnya saat meninjau proses penelitian minyak makan merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
SYL menegaskan, kelapa genjah akan dikembangkan 100 hingga 200 ribu batang di Pulau Nias. Selain itu, daerah lain juga akan dikembangkan sehingga ia meminta Pemerintah Provinsi Sumut bersinergi dengan Kementan untuk mengembangkan kelapa ini di semua daerah kabupaten/kota.
“Dirjen Perkebunan fokuskan pengembangan kelapa ini. Selain Nias, kembangkan juga 100 ribu hingga 200 ribu batang pohon kelapa di Bojonegoro, di daerah Jawa lain juga, segera buatkan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, pengelola CV Bumi Mitra, Zulham mengatakan kelapa genjah asal Sumut merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa muda. Memiliki keunggulan antara lain kadar kemanisan air buah 6,25 – 8 brix.
“Selain itu, aroma air dan daging buah muda wangi, rasa air dan daging buah beraroma. Jumlah buah dalam satu pohon sebanyak 200 butir per batang pohon per tahun. Untuk tanaman kelapa genjah pandan wangi, mulai panen pada umur 3 tahun,” ujarnya.
Zulham menjelaskan, pengembangan komoditas kelapa genjah sangat menguntungkan. Saat ini harga kelapa genjah pandan wangi mencapai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per butir sehingga mampu berkontribusi menaikkan pendapatan masyarakat jika digarap secara serius.
“Kita akan upayakan target produksi benih kita meningkat dan mudah mudahan semua bisa lulus sertifikasi benih sehingga budidaya bisa diperluas lagi,” imbuh Zulham.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menegaskan, siap bergerak cepat merealisasikan target produksi 1 juta benih kelapa genjah pandan wangi. Langkah nyata yang disiapkan adalah melakukan koordinasi dan percepatan pelepasan varietas benih kelapa genjah pandan wangi serta percepatan proses sertifikasi.
“Dengan begitu, yang produksi kelapa genjah pandan wangi ini tidak hanya 1 penangkar tapi diproduksi oleh beberapa penangkar sehingga target produksi 1 juta bibit cepat terealisasi sesuai target,” tuturnya.