Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong percepatan implementasi kinerja peternakan dengan melakukan konsolidasi pelaksanaan program kegiatan peternakan dan kesehatan hewan Tahun 2022.
“Tahun ini, tahun peternakan. Fokus kita ke depan semua keputusan yang diambil harus akurat dan terakselerasi dengan tepat, terarah dan pertajam program peternakan serta lakukan harmonisasi sehingga mencapai kesejahteraan peternak yang lebih baik” ungkap SYL, Selasa (4/1).
SYL menjelaskan, berbagai aspek yang menjadi titik pengendalian program peternakan adalah peningkatan kualitas pakan, bibit, kesehatan hewan; pengendalian pemotongan betina produktif dan pascapanen; pengolahan produk asal hewan; serta manajemen usaha. Untuk itu, Kementan terus konsisten memperhatikan dan mendorong usaha peternakan rakyat dan memprioritaskan keberadaan ternak lokal dalam pemenuhan pangan asal ternak dalam negeri.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Nasrullah menuturkan, tahun ini pihaknya menyiapkan 5 kegiatan utama yang mengakomodir sektor peternakan dari hulu sampai hilir. Kegiatan itu adalah Sikomandan, Korporasi Desa Sapi, Desa Korporasi Kambing Domba, Pertanian Terpadu Berbasis Unggas, dan Pengembangan Sarang Burung Walet.
“Ada 12 provinsi penyangga populasi ternak, 11 provinsi pelaksana kegiatan Korporasi Desa Sapi, 12 provinsi Pengembangan Kawasan Khusus, 5 provinsi FE (Food Estate), dan 5 Provinsi untuk Integrasi Sapi yang akan kita garap tahun ini,” urainya.
Nasrullah menambahkan, kebutuhan dan pasar pangan saat ini sangat besar dan akan terus tumbuh. Oleh karena itu, perkembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara inovatif berbasis teknologi modern.
Sehingga, mampu meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas bahan pangan yang harganya terjangkau, mampu memperbaiki daya dukung lingkungan, serta menyejahterakan para petani dan sektor pendukungnya.
Dirjen menguraikan, Korporasi Desa Sapi dan Desa Korporasi Kambing Domba membutuhkan dukungan lembaga keuangan untuk fasilitasi KUR dan dukungan instansi lain untuk pengembangan inovasi, termasuk pengawalan dari kepolisian. Desa korporasi dibentuk dengan basis sentralisasi kawasan pada lima desa dengan lokasi yang berdekatan dan dikelola oleh satu manajemen yang berorientasi bisnis.
Pertanian Terpadu Basis Unggas berupa pengembangan kawasan ternak itik/ayam yang dilaksanakan di wilayah integrasi tanaman jagung. Lokasi pengembangannya disinergikan dengan lokasi sentra jagung dari Ditjen Tanaman Pangan.
Dalam rangka peningkatan kuantitas ekspor, Ditjen PKH juga memberikan dukungan fasilitasi hulu-hilir. Yaitu, mulai dari peningkatan populasi dan perbaikan kualitas, peningkatan mutu dan diversifikasi produk, sampai promosi.
“Pada tahun 2022 akan di lakukan piloting di sentra pengembangan walet melalui fokus Intervensi (pengolahan dan pemasaran) di NTB, NTT, Kalteng, Kalbar, dan Sulsel,” kata Nasrullah.