Pada Jumat, 4 Februari 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kampung Jeruk, Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Menurut Jokowi, pertanian jeruk di Karo memiliki potensi yang sangat besar, terutama dalam memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor. Meski begitu, dia melihat masih perlu adanya perbaikan, terutama pada kualitas kemasan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mendorong pengembangan komoditas hortikultura berbasis Kawasan dengan jeruk menjadi salah satu komoditas andalannya. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak volume ekspor hingga mencapai tiga kali lipat.
Apalagi, kata SYL, jeruk merupakan komoditas Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif, permintaan ekspor cukup tinggi, dan kontinuitas sehingga pengembangannya perlu ditingkatkan hingga 1 juta bibit jeruk unggul.
“Permintaan ekspor jeruk purut ini cukup besar. Perintah Presiden Jokowi adalah selain meningkatkan produksi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri tapi juga untuk melipatgandakan ekspor,” ujar Mentan dalam acara Gelar Teknologi Inovatif Perbenihan Jeruk Bebas Penyakit beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Mentan mendorong jajaran Kementan untuk melakukan langkah agresif dalam memacu ekspor produk pertanian Indonesia selama tiga tahun ke depan. Salah satunya dengan melakukan akselerasi pada Program One Day with Indonesian Coffee Fruits Floricultures (Odicoff). Program tersebut, ulas Mentan, dapat menarik pasar dunia terhadap produk-produk pertanian Indonesia.
“Odicoff itu bisnis forum yang tidak ribet, tidak terlalu formal dan tidak terlalu membutuhkan apapun. Tapi disana ada tasting food dan product display. Jadi seperti itu, ada talkshow dan ada video singkat yang diputarkan tentang produk pertanian indonesia,” terangnya.
Kepala Badan Litbang Pertanian Kementan, Fadjry Djufry menambahkan, pihaknya siap mengembangkan budidaya 1 jeruk unggulan dengan jenis tertentu yang memiliki potensi produksi dan ekspor tinggi. Apalagi dalam 5 tahun terakhir ini, Balitbangtan sudah menyebarkan 21,4 juta bibit jeruk bebas penyakit di seluruh wilayah Indonesia.
“Tahun ini Menteri Pertanian memilih beberapa jenis jeruk unggul untuk dikembangkan sebanyak 1 juta bibit. Jeruk merupakan komoditas yang perlu dikembangkan karena menjadi andalan ekspor,” tutupnya.