Kinerja pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan di Sulsel menunjukkan hasil positif. Ini terlihat dari volume ekspor komoditas perikanan yang disertifikasi oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Makassar di bulan Januari 2022 sebesar 12.018 ton dan menghasilkan nilai Rp608,1 miliar.
“Alhamdulillah, di awal tahun sistem jaminan mutu dan keamanan kita berhasil mengawal ekspor sebesar 12.018 ton di bulan Januari 2022,” kata Kepala BKIPM Makassar, Siti Chadidjah, Rabu (2/3/2022).
Capaian ini semakin membanggakan karena dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi kenaikan ekspor 40,4%. Total ekspor di periode lalu sebesar 8.561 ton. “Ini tentu luar biasa, peningkatannya 40% lebih, ini patut kita syukuri bersama,” ujarnya.
Chadidjah menguraikan, ekspor komoditas perikanan dari Sulsel di bulan Januari 2022 didominasi rumput laut kering (74,2%) dan produk turunan rumput laut berupa karaginan (9,1%). Selain rumput laut, komoditas lain yang menjadi andalan ekspor Sulsel di Januari 2022 adalah udang vaname sebesar 7,2%, gurita 3,2%, dan tuna 1,8%.
“Memang rumput laut menjadi komoditas andalan dari Sulsel dan kita berkomitmen untuk menjaga kualitas dan mutunya sebelum diekspor,” terang Chadijah.
Dalam menjaga produk perikanan Sulsel agar memenuhi persyaratan ekspor ke negara tujuan, BKIPM Makassar bahkan melakukan aksi jemput bola sekaligus pendampingan dalam penerbitan health certificate (sertifikat kesehatan ikan), cara karantina ikan yang baik (CKIB), hazard analysis critical control points (HACCP), serta sertifikat yang dibutuhkan sebagai penjaminan kualitas dan mutu produk perikanan.
Sebagai informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyusun dan menyosialisasikan panduan sanitasi dan pengendalian risiko Covid-19 di unit pengolahan ikan dan rumput laut kepada pelaku usaha. Sehingga, lingkungan, area penanganan dan pemrosesan, serta higiene karyawan terpantau dengan baik.
Tidak hanya itu, KKP juga terus membuka pasar baru dan melakukan negosiasi penurunan tarif impor ke beberapa negara tujuan ekspor.