Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dilakukan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) sejak awal 2022 ibarat katalisator bagi pertumbuhan ekonomi UMKM di Kalimantan Selatan pascaterpaan badai pandemi Covid-19. Salah satunya bagi Rini Wardani, pemilik usaha amplang berbahan ikan tenggiri di Banjarbaru menerima banjir pesanan usai mengikuti bimbingan Gernas BBI KKP.

 

Mimik wajah Rini begitu sumringah menatap layar ponsel miliknya. Sebuah nomor tak dikenal baru saja mengirim pesan disertai dengan pertanyaan varian dan harga produk amplang berbahan ikan tenggiri bikinannya.

 

“Alhamdulillah, setelah bimbingan Bangga Buatan Indonesia dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, hampir setiap hari ada aja nomor yang nanya produk,” kata Rini saat membuka obrolan secara virtual dengan tim Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Sabtu (16/7/2022).

 

Berjualan amplang sejak tahun 2012, Rini mengaku sering mengalami pasang surut. Memulai usaha dengan 3 karyawan, area pemasaran Rini hanya di sekitar tempat tinggalnya di Banjarbaru. Barulah tahun 2018 dia merambah ritel dan memperluas jangkauan pemasaran di kawasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

 

Namun, pandemi Covid-19 membuat usaha ibu 3 anak ini hampir tiarap. Meski banyak yang menyarankannya untuk berjualan secara online, dia justru bingung bagaimana cara mengelola serta mencari pembeli. “Tadinya jualan online cuma ala kadarnya aja karena tidak tau mesti bagaimana,” kenang perempuan 41 tahun ini.

 

Beruntung, Gerakan Nasional BBI 2022 oleh KKP dihelat di Kalimantan Selatan (Kalsel). Rini pun mengikuti semua rangkaian bimbingan teknis (bimtek) hingga akhirnya terpilih sebagai salah satu dari 67 peserta terbaik yang akan dipamerkan di acara puncak, 22-24 Juli.

 

Sejak mengikuti bimtek, Rini mengaku mindset-nya tentang pasar digital berubah sekaligus dan membuatnya semakin yakin dengan prospek pasar online bagi UMKM. “Sangat membantu UMKM banget, apalagi dari segi pemasaran yang kita tidak bisa sama sekali. Ini jadi tau dan lebih diarahkan lagi, karena persaingan kan ketat, kalau tidak terbuka nanti ketinggalan,” tegasnya mantap.

 

Kini para pembeli pun datang dari berbagai daerah setelah dia mempraktekkan materi branding, literasi digital, hingga fotografi produk. Per hari, dengan 10 pekerja, UMKM Rini Amplang bisa memproduksi 1.000 kemasan produk.

 

Khusus acara puncak BBI, Rini mempersiapkan kemasan baru untuk 4 varian amplang. Dia pun optimistis bisa memikat para tamu yang datang ke Kalsel melalui produk Rini Amplang.

 

“Ada yang hubungi minta kirim ke Papua, Kediri, Lombok. Pemasarannya jadi luas. Ini saya sudah persiapkan kemasan baru hasil bimbingan kemarin untuk puncak BBI nanti,” katanya.

 

Sementara Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti mengaku dampak positif Gernas BBI sangat dirasakan oleh UMKM. Dia pun semakin termotivasi untuk terus memberikan program terbaik bagi UMKM, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

 

Dalam kesempatan ini, Artati mengajak masyarakat untuk turut mensukseskan Gernas BBI yang akan digelar di Kalsel. Mengusung tema Jelajahi Warna-Warni Kalimantan Selatan, KKP menggandeng Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Bank Indonesia, serta sejumlah pihak guna memeriahkan Gernas BBI kali ini yang akan diselenggarakan tanggal 22-24 Juli 2022.

 

“Ini dua paket sekaligus, kita angkat kuliner dan wisata Kalsel, semoga kegiatan ini bisa menjadi pengungkit ekonomi nasional, khususnya di wilayah Kalsel,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here