loader image
26.3 C
Jakarta
Tuesday, March 21, 2023
Home Blog

Melihat Tambak Udang Modern Ramah Lingkungan di Kebumen

0
Tambak BUBK Kebumen menjadi percontohan tambak udang modern di Indonesia - KKP

Kamis, 9 Maret 2023 Presiden Joko Widodo meresmikan tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah. Sobat AgriVisi, tambak udang ramah lingkungan ini ditetapkan menjadi percontohan pembangunan tambak udang modern di Indonesia lo!

Jokowi menuturkan, tambak BUBK di Kebumen ini akan menjadi sebuah contoh yang bisa ditiru daerah lain. ”Kita harapkan ini akan menjadi sebuah contoh yang baik bagi budidaya udang vaname yang memerlukan kebersihan air, yang memerlukan betul-betul manajemen detail, dan kita harapkan ini menjadi contoh bagi kita semua,” ujarnya didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat meresmikan tambak BUBK Kebumen.

Sobat AgriVisi, Tambak BUBK Kebumen terdiri dari 149 petak tambak dengan produktivitas awal 40 ton per hektar per tahun. Menempati wilayah seluas 60 hektar, tambak modern tersebut dilengkapi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), water intake (pemasukan air), hingga ruang laboratorium.

Tambak ini juga mengimplementasikan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk menjaga optimalisasi pertumbuhan udang sehingga hasil panennya berkualitas dan punya daya saing yang tinggi di pasar.

Jokowi menambahkan, pembangunan BUBK Kebumen memanfaatkan dana APBN senilai 175 miliar rupiah. “Saya kira kalau di sini perkirakan angka 40 ton per hektar per tahun, itu bisa dicapai. Sulit cari bisnis secepat itu baliknya,” ungkap Presiden.

Setelah di Kebumen, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga merencanakan pembangunan tambak budidaya udang modern ramah lingkungan di Sumba Timur, NTT seluas 1.800 hektar. Tambak ini menjadi tambak udang terintegrasi yang menghubungkan sektor hulu hingga hilir.

“Yang dibangun di Kebumen ini adalah 60 hektar. Sebentar lagi kita akan memulai lagi 1.800 hektar di Waingapu, NTT. Ini sudah didesain perencanaannya, selesai, ini di-copy dibuat di sana. Kita harapkan itu akan menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi, dan tambak udangnya, ada industri pakannya, ada industri turunan dari udang-udang yang dipanen,” urai Presiden.

Sementara itu, Sakti Wahyu Trenggono menambahkan, pembangunan dan operasional tambak BUBK Kebumen berhasil menyerap tenaga kerja lokal mencapai 150 orang. “Mulai dari pembangunan dan saat ini beroperasi, sedikitnya 150 warga di sekitar sini yang kami libatkan sebagai tenaga kerja,” ungkap Menkape.

Di samping itu, lanjut Sakti, poin pentingnya adalah para pekerja itu bisa belajar bagaimana budidaya udang yang baik. “Sehingga, nantinya mereka bisa terjun langsung di bidang ini sebagai pembudidaya,” tandasnya.

Sobat AgriVisi, peresmian Tambak BUBK Kebumen juga dihadiri Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Anggota Komisi IV DPR RI; Bupati Kebumen; serta Bupati Sumba Timur.

Eddy Martono Ketua Umum GAPKI 2023-2028

0
Serah terima kepemimpinan Ketum GAPKI dari Joko Supriyono ke Eddy Martono - GAPKI

GAPKI atau Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia sukses melaksanakan Musyawarah Nasional ke-XI pada 8-10 Maret 2023 lo Sobat AgriVisi. Pada Munas yang berlangsung di Bali itu, Eddy Martono ditetapkan menjadi Ketua Umum GAPKI periode 2023-2028.

Keputusan tersebut lahir setelah Munas mengumumkan calon ketua umum pada 10 Maret, berdasarkan usulan dari 13 GAPKI cabang. Kesepuluh nama calon tersebut adalah Dwi Sutoro, Hadi Sugeng, Eddy Martono, Susanto Yang, Dwi Dharmawan, Kacuk Sumarto, Bambang Aria Wisena, Mona Surya, Mustafa Daulay, dan Tjokro Putro Wibowo.

Joefly Bahroeny, Pimpinan Sidang Munas GAPKI ke-XI pun memanggil calon formatur berdasarkan nama-nama calon ketua umum untuk ditanyakan kesediaannya sebagai calon formatur. Enam orang calon maju ke depan, yaitu Eddy Martono, Susanto Yang, Hadi Sugeng, Mona Surya, Tjokro Putro Wibowo, dan Dwi Dharmawan. Sedangkan, empat nama lainnya tidak menjawab.

Dari keenam orang calon itu Sobat AgriVisi, pimpinan sidang menetapkan 5 formatur sesuai tata tertib. Di depan pemilik suara, Tjokro Putro Wibowo mundur sebagai calon formatur sehingga pimpinan sidang menetapkan 5 formatur yang terdiri dari lima orang, antara lain Eddy Martono, Susanto Yang, Hadi Sugeng, Mona Surya, dan Dwi Dharmawan.

Joefly kemudian menanyakan kesediaan kelima formatur untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Empat formatur lantas mengundurkan diri sebagai calon Ketua Umum GAPKI.

Sehingga, hanya Eddy Martono yang menyatakan kesediaannya. Pimpinan sidang pun menetapkan Eddy Martono sebagai Ketua Umum GAPKI periode 2023-2028 secara aklamasi.

Sobat AgriVisi, Eddy Martono menguraikan, industri sawit menghadapi tantangan yang semakin berat baik dari dalam maupun luar negeri. Seperti, tantangan produksi sawit yang mulai stagnan dan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang tidak berjalan baik di dalam negeri.

“Di sinilah peranan GAPKI untuk terlibat dalam penyelesaian berbagai masalah tadi. Karena itulah, tema Munas XI mengenai kemitraan sebagai salah satu solusi peningkatan produktivitas masyarakat,” jelasnya.

Eddy melanjutkan, tantangan tersebut menjadikan GAPKI semakin meningkatkan kapasitas sebagai mitra strategis pemerintah yang telah berjalan baik di periode sebelumnya.

“Justru ini meningkatkan hubungan GAPKI dengan pemerintah sebagaimana dikatakan Wapres (Prof. KH. Ma’ruf Amin) dalam pembukaan Munas XI GAPKI, bahwa kelapa sawit merupakan anugerah Tuhan Yang Maha yang tetap bertahan dari gempuran pandemi. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, tetapi sawit mampu bertahan baik,” tegasnya.

 

Kenali Lebih Dekat Manfaat Minyak Kelapa Sawit, Yuk!

0
Minyak kelapa sawit menghasilkan bermacam produk turunan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari

Minyak kelapa sawit memiliki berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan produk turunan minyak kelapa sawit?

Sobat Agrivisi, kelapa sawit adalah salah satu tanaman perkebunan yang dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis. Tanaman ini banyak dijumpai di berbagai wilayah Indonesia, terutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Kelapa sawit terkenal dengan buahnya yang menghasilkan minyak nabati atau biasa disebut minyak kelapa sawit. Saat ini Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Agar potensi minyak kelapa sawit memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari secara optimal, maka perlu serangkaian proses penyulingan menggunakan teknologi mutakhir. Proses inilah yang mengubah minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi berbagai macam produk turunan.

Menurut Head of Corporate Communications Sinar Mas Agribusiness and Food, Wulan Suling, minyak kelapa sawit erat kaitannya dengan produk konsumen yang biasa dipakai dalam keseharian. Semakin luas penggunaan produk minyak kelapa sawit, maka semakin besar pula tanggung jawab yang perlu dipenuhi oleh pihak produsen.

“Kita perlu memastikan bahwa produk minyak kelapa sawit yang digunakan oleh konsumen berasal dari praktik perkebunan dan pengolahan yang baik, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Di Sinar Mas Agribusiness and Food, kami berupaya memenuhi hal tersebut melalui penerapan Kebijakan Sosial Dan Lingkungan perusahaan dalam seluruh lini bisnis,” ujarnya.

Sobat AgriVisi, Sinar Mas Agribusiness and Food, salah satu perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit terbesar di Indonesia, melakukan berbagai rangkaian riset produk turunan kelapa sawit di Marunda R&D Centre and Refinery. Pabrik pengolahan minyak kelapa sawit ini berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pengolahan CPO melalui beberapa tahap pemrosesan. Yaitu mulai dari analisis kualitas CPO, pemisahan getah dan pengotor dari minyak (degumming), penambahan bahan pemucat untuk menyerap pigmen warna dalam minyak (bleaching), serta proses filtrasi (filtration) untuk menghilangkan sisa kandungan bahan pemucat tersebut.

Setelah mendapatkan warna minyak sawit yang dikehendaki, proses berikutnya adalah deodorisasi (deodorisation) untuk menghilangkan bau dan asam lemak bebas. Proses ini menghasilkan Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) yang dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel, bahan bakar nabati ramah lingkungan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel.

PFAD ini juga dapat digunakan untuk produksi oleokimia yang menghasilkan ratusan produk kebutuhan rumah tangga seperti sabun, deterjen, dan kosmetik. Dalam pembuatan sabun padat misalnya, bisa menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak inti sawit mengandung asam lemak yang memiliki sifat membersihkan, melembutkan, dan menghasilkan busa yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun.

Industri lainnya yang juga membutuhkan oleokimia sebagai bahan baku adalah industri farmasi, pelumas, plastik, karet, dan pakan hewan. Selain serba guna, oleokimia berbasis kelapa sawit juga mudah terurai dan terbarukan lo Sobat AgriVisi!

Ternyata, proses deodorisasi tidak hanya menghasilkan PFAD saja. Tetapi, kegiatan ini juga menghasilkan Refined Bleached Deodorised Palm Oil (RBDPO).

Bentuk cair RBDPO disebut olein yang biasa digunakan sebagai minyak goreng. Sementara, fraksi padatnya disebut stearin yang dipasarkan dalam bentuk margarin dan shortening. Pemisahan zat tersebut dikenal dengan istilah fraksionasi (fractionation).

Trouw Nutrition Indonesia Meluncurkan IntelliBond®, Hidroksi Trace Mineral Pertama di Dunia

0
Trace mineral penting untuk mendukung potensi genetik ayam

Sobat AgriVisi, IntelliBond® milik Selko yang menjadi merek imbuhan pakan milik Trouw Nutrition, merupakan hydroxy trace mineral pertama di dunia. PT Trouw Nutrition Indonesia kini menghadirkan IntelliBond® untuk dipasarkan dan bersaing di market industri nutrisi peternakan Indonesia.

IntelliBond® merepresentasikan teknologi trace minerals termutakhir yang ada saat ini. Struktur kristalin yang unik dan tingkat solubilitas rendah di atas pH 4.0 membuat IntelliBond® memiliki potensi dan efikasi yang lebih tinggi dibandingkan inorganic trace minerals serta mampu bersaing dengan organic trace minerals.

Diproduksi di Indianapolis, Amerika Serikat, IntelliBond® berhasil menjadi salah satu merek trace minerals terbaik di sana, baik dalam industri perunggasan, babi, maupun ruminansia sejak dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1997.

Prof. Dr. Ir. Budi Tangendjaja, Pakar Nutrisi Pakan Ternak menyampaikan, trace minerals merupakan bagian penting dari nutrisi ternak yang tidak dapat diabaikan. Ayam modern membutuhkan ketersedian nutrisi yang lengkap dan tepat untuk memaksimalkan produksi dan harus dipenuhi dalam pakan.

”Dalam konteksi ini, keberadaan trace minerals menjadi penting untuk mendukung potensi genetik ayam,” urainya pada seminar bertajuk “Elevate Your Investment Strategy with Advanced Trace Minerals” di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Dengan kondisi genetik ayam yang terus berkembang, ungkap Budi, mengakibatkan laju metabolisme ayam yang semakin tinggi serta rentan mengalami stres. ”Metabolisme membutuhkan berbagai enzim dan kofaktor untuk reaksi biokimia. Dalam hal inilah trace minerals turut berperan dan menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan nutrisi yang diberikan,” tukasnya.

Scott Fry, PhD, Selko Global Business Director Trace Minerals menjelaskan bagaimana IntelliBond® dapat berkembang secara pesat di Amerika Serikat (AS). “Sebagai bentuk kesuksesan di market, kini IntelliBond® menjadi primadona khususnya di industri perunggasan, di mana IntelliBond® telah digunakan oleh 6 dari 10 integrator broiler terbesar di AS,” ungkap Scott.

IntelliBond® menjadi standar trace minerals yang baru. Di dalam pakan, imbuhan pakan ini menjadi unik karena memiliki konsentrasi tinggi dan tidak reaktif serta memiliki teknologi OptiSize.

”Di dalam food chain (rantai makanan), IntelliBond® memiliki traceability (ketelusuran) serta standar kualitas yang baik. Sedangkan bagi ternak, IntelliBond® mampu membuktikan performa yang baik serta memberikan nilai ekonomi yang efektif,” lanjutnya.

Untuk mendapatkan kualitas produk yang terbaik, urai Scott, pihaknya berinvestasi dalam 365 hari yang digunakan untuk memastikan kualitas IntelliBond®. ”Didukung oleh tim terbaik yang bekerja pada departemen quality, sebanyak lebih dari 250 pengecekan sampel dilakukan setiap harinya. Tidak hanya itu, IntelliBond juga didukung oleh lebih dari 200 data validasi yang memastikan efikasi dan efektivitasnya bagi ternak,” jelasnya.

Kinasih Sekarlangit, Trace Mineral Program Manager PT Trouw Nutrition Indonesia menerangkan, penggunakan IntelliBond® pada ayam layer di masa pulet mampu meningkatkan performa pulet serta mendukung tingkat keseragaman yang lebih baik. ”Hal tersebut pun turut mempengaruhi biaya pakan yang dikeluarkan, yang mana tentunya dapat lebih ditekan apabila menggunakan IntelliBond®,” sambungnya.

Aplikasi IntelliBond® dibandingkan sulfat trace minerals pada ayam broiler, ulas Kinasih, mampu meningkatkan tidak hanya performa tetapi juga nilai karkas yang dilihat dari kenaikan persentase carcass yield, breast meat yield, serta thigh yield. Kondisi ini memberikan nilai pendapatan dan keuntungan yang lebih baik untuk bisnis peternak.

”Dari perhitungan yang ada, dapat disimpulkan bahwa IntelliBond memberikan ROI (return of investment) sebesar 8 kali untuk perhitungan livebird (ayam hidup) dan 15 kali untuk nilai karkas,” ucapnya.

Menurut Kinasih, IntelliBond dapat digunakan dengan biaya minimal dan memungkinkan untuk mengganti sumber inorganic trace minerals yang reaktif atau bahkan organic trace minerals sekalipun.

”Apabila dibandingkan dengan beberapa data organic trace minerals yang ada di market, IntelliBond® mampu memberikan biaya yang lebih terjangkau dengan nilai ekonomis yang lebih baik sekitar 50 – 60 persen tanpa mengurangi efektivitas pemanfaatan trace minerals oleh ternak dan bahkan mampu memberikan efektivitas yang bersaing,” paparnya.

Sementara itu, Yana Ariana – Director Feed Additive & Animal Health PT Trouw Nutrition Indonesia  mengatakan, bersama Selko, pihaknya menyediakan solusi imbuhan pakan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi yang ada. Selko memiliki portfolio lengkap pada keseluruhan feed-to-food value chain (rantai nilai pakan hingga pangan), dimulai dari feed safety (keamanan pangan), Salmonella control (kontrol Salmonella), gut health (kesehatan usus), antimicrobial resistance (resistensi antimikroba), hingga trace mineral optimisation (pengoptimalan trace mineral).

Dimulai dengan peluncuran IntelliBond®, tukasnya, “Kami berharap IntelliBond® dapat menjadi salah satu merek trace minerals terbesar di Indonesia, mengikuti jejak kesuksesan di AS.”

Pupuk Komersial Petrokimia Gresik Berhasil Meningkatkan Produktivitas Padi Hingga 75 Persen

0
Pupuk komersil mampu meningkatkan pendapatan petani - Petrokimia Gresik

Sobat AgriVisi, pupuk komersial Petrokimia Gresik mampu meningkatkan produktivitas padi hingga 75 persen lo!

 

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, berhasil mengangkat produktivitas padi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Peningkatan produktivitas ini terlihat dari “Panen Raya Hasil Demplot (Demonstration Plot) Pupuk Petro ZA Plus dan Phosgreen” baru-baru ini.

 

Menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, estimasi hasil panen pada lahan demplot tersebut mencapai 7 ton per hektar. Sedangkan, rata-rata produktivitas petani setempat 4 ton per hektar sehingga ada peningkatan 3 ton setiap hektarnya.

 

“Petrokimia Gresik merupakan perusahaan Solusi Agroindustri yang menghadirkan produk pertanian dari hulu ke hilir. Setiap produk yang dihadirkan merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia melalui peningkatan hasil panen,” tandas Dwi Satriyo.

 

Dalam demplot di Lima Puluh Kota ini, Petrokimia Gresik menggunakan pupuk komersial yaitu Petro ZA Plus, Phosgreen, dan NPK Phonska Plus. Selain itu, Petrokimia Gresik juga menggunakan kapur pertanian (kaptan) Kebomas yang berfungsi sebagai pembenah tanah.

 

Komposisi yang diaplikasikan Petro ZA Plus sebanyak 400 kilogram per hektar, Phosgreen 150 kilogram per hektar, NPK Phonska Plus 300 kilogram per hektar, dan Kaptan 2.000 kilogram per hektar. Sementara, luas demplot yang dipanen hanya 0,5 hektar sehingga komposisinya pun menyesuaikan.

 

“Hasil panen ini menjadi bukti jika penggunaan pupuk komersil mampu meningkatkan pendapatan petani. Harga pupuk komersil memang lebih mahal dibandingkan dengan pupuk subsidi, tapi hasil panen menjadi lebih optimal,” tandasnya.

 

Sobat AgriVisi, lebih lanjut Dwi Satriyo menjelaskan, Petro ZA Plus dan Phosgreen adalah produk baru dari Petrokimia Gresik yang diluncurkan tahun 2022 atau tepat di usia 50 tahun perusahaan. Produk baru ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan dalam upaya berkontribusi aktif menjaga ketahanan pangan nasional.

 

Pupuk tersebut menjadi alternatif substitusi bagi petani yang membutuhkan produk ZA dan SP-36 yang saat ini sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022.

 

“Kami telah memberikan kandungan tambahan yang dibutuhkan tanaman pada pupuk baru ini. Bukan sekadar pembeda dengan produk subsidi tapi bertujuan agar petani dapat merasakan manfaat lebih, dari pupuk komersil Petrokimia Gresik yang berkualitas,” ujar Dwi Satriyo.

 

Petro ZA Plus memiliki kandungan nitrogen 21%, sulfur 24%, dan zink 1000 ppm. Keunggulan pupuk ini mampu memacu pertumbuhan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah daun, dan menjadikan warna daun nampak lebih hijau. Selain itu juga, meningkatkan mutu hasil panen dengan memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah/umbi, serta menjadikan tanaman lebih tahan terhadap serangan hama atau penyakit.

 

Sedangkan, Phosgreen dihadirkan dengan kandungan fosfat dan kalsium masing-masing minimal 20%, serta magnesium minimal 3% yang berfungsi memacu pertumbuhan akar, pembentukan bunga, serta meningkatkan ketahanan hasil panen sehingga mengurangi penyusutan selama penyimpanan. Phosgreen juga diperkaya dengan tambahan unsur hara Sulfur yang dapat meningkatkan mutu hasil panen.

 

“Kami berharap demplot yang telah dilaksanakan selama 3,5 bulan ini dapat diduplikasi oleh petani lain di Kabupaten Lima Puluh Kota maupun petani di Sumatera Barat sehingga manfaat dari produk terbaik Petrokimia Gresik ini dapat menjangkau lebih luas lagi, dan mampu mendorong pertumbuhan perekonomian daerah,” pungkasnya.

SRG Tingkatkan Produktivitas Petani Sumatera Barat

0
Jerry Sambuaga, pembentukan ekosistem perdagangan komoditas merupakan PR bersama

Sobat AgriVisi, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga meyakini, Sistem Resi Gudang (SRG) dapat memberdayakan petani di Padang, Sumatera Barat. Artinya, komoditas yang dihasilkan mampu memberikan nilai ekonomis dalam bentuk nilai penjaminan yang dapat digunakan untuk memperoleh kredit dari bank dan lembaga keuangan nonbank dengan bunga rendah.

Wamendag Jerry menyampaikan hal tersebut pada Rapat Koordinasi Peningkatan Kapasitas Lembaga Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) di Kota Padang, Sabtu (25/2). Rapat digelar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan dan dihadiri Widiastuti, Kepala Biro Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi, SRG, dan PLK.

“Pemerintah mendorong petani, kelompok tani, koperasi, serta dunia usaha kecil dan menengah di Indonesia pada umumnya dan Sumatera Barat pada khususnya, memanfaatkan secara maksimal SRG agar dapat meningkatkan produktivitasnya. Inilah yang akan meningkatkan daya saing dalam perekonomian nasional,” ujar Wamendag Jerry.

Keberhasilan suatu bangsa dalam membangun sektor komoditas, khususnya pertanian dan perkebunan, ungkap Wamendag Jerry, ditentukan kemampuan pemerintah dalam menyediakan akses pembiayaan yang efektif. Selain itu, juga akses yang cepat bagi pelaku produksi dan perdagangan komoditas tersebut.

Wamendag Jerry melanjutkan, dengan SRG, pemilik barang dapat menggunakan komoditasnya sebagai agunan untuk memperoleh pembiayaan tanpa perlu ada agunan lain. Selain itu, dapat menjadi akses pembiayaan yang dapat digunakan pelaku usaha mulai dari hulu hingga hilir.

Sobat AgriVisi, pembiayaan yang diberikan dapat membantu likuiditas pemilik barang, baik untuk memperoleh harga yang lebih baik maupun meningkatkan skala usahanya. Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 171 Tahun 2009 Tentang Skema Subsidi Resi Gudang (SSRG), pemerintah juga telah menerbitkan program SSRG untuk membantu petani mendapatkan pembiayaan berbunga rendah dengan jaminan resi gudang.

Saat ini melalui PMK Nomor 187 Tahun 2021 tentang SSRG, telah ditingkatkan nilai pembiayaan yang semula per debitur hanya mendapatkan maksimal Rp75 juta menjadi Rp500 juta. Di samping itu, melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan SSRG, penerima program SSRG menjadi lebih luas lagi.

Tidak hanya terbatas pada petani dan koperasi, namun juga nelayan, petambak garam, pembudidaya ikan, pengolah hasil hutan, serta usaha kecil dan menengah (UKM). Penguatan SRG juga dilakukan pada tahun 2023 melalui penambahan komoditas yang dapat diresigudangkan, penambahan plafon pembiayaan SSRG kepada bank penyalur, serta percepatan beroperasinya Lembaga Pelaksanaan Penjaminan SRG.

Wamendag Jerry menjelaskan, pemerintah berupaya agar SRG terus berkembang untuk dapat dimanfaatkan pelaku usaha. Berjalannya implementasi SRG di suatu daerah dapat dilihat dari beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut yaitu dukungan pemerintah  pusat  dan  daerah serta  lembaga SRG yang terlibat; pengelola gudang yang mandiri dan profesional; infrastruktur pendukung; jaringan pemasaran; dan kelembagaan petani/nelayan/peternak di lokasi gudang SRG. Faktor-faktor ini akan membentuk ekosistem yang akan menunjang pelaksanaan SRG dan tentunya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.

“Pembentukan ekosistem perdagangan komoditas merupakan pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk mendukung pengembangan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat luas di seluruh penjuru negeri ini. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberikan dukungan dengan mekanisme SRG dan PLK agar sektor hilir perdagangan semakin berkembang dan menguntungkan,” pungkas Wamendag.

Dalam rapat koordinasi tersebut, Widiastuti menyampaikan, di Sumatera Barat terdapat enam gudang SRG. Rinciannya, satu gudang di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Payakumbuh, dan dua gudang di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tiga gudang SRG yaitu di Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Lima Puluh Kota telah menerbitkan total delapan resi gudang. Nilai resi gudang tersebut mencapai Rp231 juta untuk komoditas gabah, beras, gambir, dan jagung.

Sobat AgriVisi, Widiastuti berharap, pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, dapat bersinergi mengoptimalkan pemanfaatan gudang SRG yang telah dibangun dengan membentuk lembaga SRG, seperti pengelola gudang dan Lembaga Penilai Kesesuaian (uji mutu komoditas).

“Pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi diharapkan terus berkoordinasi untuk mendorong bank daerah Nagari Sumatera Barat untuk menjadi bank penyalur SSRG. Selain itu, pemanfaatan SRG tidak terbatas pada gudang yang telah dibangun Kementerian Perdagangan. Perluasan implementasi SRG juga dapat dilakukan secara masif dengan menggandeng gudang swasta yang ada,” tandas Widiastuti.

Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, Asben  Hendri; Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi; Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison; dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok Selatan, Zigo Rolanda.  Selanjutnya, perwakilan Bank Rakyat Indonesia (BRI), perwakilan Bank Nasional Indonesia (BNI), dan pengelola gudang SRG di Sumatera Barat.

BULOG & NFA Sidak Cipinang Memastikan OP Beras Berjalan Lancar

0
Budi Waseso bersama Arief Prasetyo Adi melakukan inspeksi mendadak memastikan penyaluran beras SPHP - NFA

Sobat AgriVisi pasti sudah tahu harga beras terus meningkat tajam. Nah, pemerintah juga terus melakukan peredaman harga yang tinggi tersebut. Salah satunya dengan menggelontorkan beras secara masif.

 

Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso bersama Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta pada Jumat (03/02) guna memastikan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar berjalan lancar sesuai ketentuan dan tidak ada penyimpangan.

 

“Penyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang akan kami top up dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton. Untuk itu, saya perlu lihat langsung dan memastikan downline-downline-nya supaya tidak terjadi penyimpangan” katanya.

 

Budi Waseso menegaskan, dari awal tahun hingga hari ini BULOG sudah menggelontorkan sebanyak 209 ribu ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia. Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.

 

“Kami pantau secara terus-menerus situasi sekarang ini dan kami juga bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi pelaksanaannya agar jangan sampai ada yg mengoplos dan menjual dengan harga di atas ketentuan supaya harga segera stabil,” kata Budi Waseso.

 

Sementara itu, Arief mengungkapkan, hari ini BULOG sudah menjalankan apa yang menjadi arahan Presiden saat Rapat Terbatas bersama Presiden, Selasa lalu (31/1). “Beras SPHP dari BULOG sudah membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang. Dengan ini diharapkan gejolak harga beras bisa diredam,” tukasnya.

 

Baik Food Station maupun seluruh pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang sudah menandatangani kesepakatan untuk menjual beras CBP dari BULOG ini dengan harga paling tinggi sebesar Rp8.900/kg dan tidak boleh mengoplos beras ini dengan beras lainnya.

 

Hal ini ditegaskan Direktur Utama FS, Pamrihadi Wiraryo yang terus melakukan kolaborasi bersama para pedagang di PIBC dalam pelaksanaan operasi pasar. “Berkolaborasi dengan pedagang PIBC, pedagang akan menjual dengan harga maksimum Rp8.900/kg. Kemarin sudah ada yang menjual Rp8.800/kg karena tahu beras dari BULOG akan masuk banyak dan harus terdistribusi kepada masyarakat,” ujarnya.

 

Lebih lanjut menurut Pamrihadi, pedagang-pedagang membeli dari PIBC adalah pedagang beras turunan yang ada di 153 pasar DKI Jakarta. mereka diwajibkan untuk menjual dengan harga Rp9.300/kg. “Artinya masih di bawah HET Rp9.450/kg. Sehingga, beras diperjual belikan di pasar yang lebih kecil, diharapankan maksimal Rp9.450/kg,” katanya.

 

Peternak Ayam Mulai Lakukan Praktik Bertani Pintar

0
Kesadaran peternak terhadap perubahan iklim masih kurang - Edufarmers Indonesia

Sobat AgriVisi, dunia sedang menghadapi permasalahan genting terkait pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Nah, perubahan iklim tersebut berdampak serius lo pada sistem produksi pertanian sehingga mempengaruhi tingkat ketahanan pangan nasional.

Salah satunya, sistem produksi peternakan unggas petelur. Gelombang panas yang diikuti dengan cuaca tidak menentu dapat berdampak buruk bagi peternakan unggas seperti penurunan pertumbuhan, kesuburan, dan produksi telur yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak dan subsektor peternakan.

Selain itu, stres panas yang muncul akan memicu penyakit menular seperti Coryza dan Colibacillosis sehingga mengancam kesehatan dan meningkatkan kematian unggas.

Lalu dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan, diperkirakan akan terjadi peningkatan suhu global yang memaksa peternak ayam petelur harus beradaptasi dampak perubahan iklim terhadap peternakannya. Diperkirakan pada tahun 2030 suhu akan meningkat sebesar 1,5 °C.

Peternak juga akan menyaksikan perbedaan drastis antara suhu siang dan malam yang semakin intens. Hal ini tentu menyebabkan kerugian ekonomi pada peternak ayam petelur.

Oleh karena itu Sobat AgriVisi, peternak harus merencanakan praktik adaptasi iklim untuk memerangi dampak buruk perubahan iklim. Salah satu penelitian di Indonesia menunjukkan bagaimana peternak ayam petelur mengalami kendala cuaca dan kenaikan suhu yang tidak dapat diprediksi.

Sehingga, memaksa peternak untuk menerapkan beberapa teknik adaptasi, seperti penggunaan penahan angin untuk meminimalkan paparan panas ayam, modifikasi pakan dan kandang.

Nah, menurut Diva Tanzil, Impact Finance Consultant Rabo Foundation, perlu penyadaran pada para peternak agar dapat menjaga produksi. “Perlu adanya permodalan sesuai dengan kebutuhan di lapangan untuk membentuk peternakan yang kuat agar produktivitas ternak tetap terjaga. Melihat perubahan iklim mulai nampak ke produktivitas sehingga awareness-nya perlu diperhatikan secara intensif,” jelasnya pada saat media gathering dan talkshow bertema “Praktik Pertanian Cerdas Peternakan Layer Demi Terwujudnya Sektor Pertanian yang Resilien Terhadap Perubahan Iklim” di Jakarta.

Nahrowi, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University mengatakan, dalam menghadapi dampak perubahan iklim pada sektor peternakan, kunci utamanya ada pada komposisi bahan pakan. “Harus membenahi pakannya agar seimbang dan tidak mengeluarkan suhu panas tubuh, tetapi tetap efisien,” ungkapnya.

Senada dengan Nahrowi, Iqbal Alim, Koordinator Unggas dan Aneka Ternak, Kementerian Pertanian mengatakan, ternak harus mendatangi sumber pakan. Lalu, pakan perlu tersebar merata dan jangan hanya melihat potensi peternak di Pulau Jawa saja.

“Di Indonesia terkait dengan perubahan iklim dan kaitannya dengan pakan perlu dikembangkan secara merata dan menyeluruh dari hulu hingga hilir. Perlu mengembangkan potensi peternakan terutama di wilayah timur Indonesia,” urainya.

Sementara itu, Ignatius Egan Jonatan, Head of Product Edufarmers mengatakan, Edufarmers sebagai mitra pelaksana riset praktik bertani pintar dalam memitigasi perubahan iklim, khususnya peternakan ayam petelur menemukan beberapa fakta. Yaitu, edukasi peternak dalam menghadapi tantangan perubahan iklim cukup minim dan masih berorientasi profit serta produktivitas.

“Perlu edukasi bagi peternak dan cara untuk mendorongnya yaitu dengan adopsi dalam menghadapi perubahan iklim. Harus melihat sisi peternakan dan berkontribusi terhadap peternak lebih hijau dan tidak harus bersebrangan sehingga dapat beriringan. Peternak dalam menghadapi perubahan iklim dengan mengatur kandang sedemikian rupa sehingga dapat memanfaatkan pangan sedikit mungkin dan biayanya semakin rendah untuk menghasilkan jumlah telur yang sama besarnya,” terangnya.

COO Edufarmers, Amri Ilmma mengatakan, memitigasi masalah perubahan iklim tidak bisa dicapai dengan semangat satu organisasi saja tapi perlu sinergi semua pihak. Edufarmers memiliki program unggulan Bertani untuk Negeri yang telah diikuti lebih dari 500 mahasiswa jurusan pertanian dan peternakan di Indonesia. Program ini telah mendampingi lebih dari 1.300 petani dan peternak dari berbagai wilayah.

“Setelah mengikuti program Bertani untuk Negeri, terlihat adanya peningkatakn hard-skill serta soft-skill pada peserta. Selain itu, petani dan peternak dampingan terlihat ada kemajuan dalam segi implementasi praktik bertani dan beternak ke arah lebih baik sehingga petani dapat meningkatkan manajemen, produktivitas, dan pendapatannya,” urainya.

 

Agrinnovation Cenference

Menyadari banyaknya potensi dan peluang di sektor agritech, Edufarmers akan menyelenggarakan konferensi agriteknologi (agritech) bernama Agrinnovation Conference ada 15 Maret 2023. Yos Fahleza Rahmatullah, Head of Business and Channel Development mengatakan, acara akan menghadirkan sejumlah praktisi dari lembaga pemerintahan, agritech, modal ventura, serta komunitas pertanian.

Agrinnovation Conference akan menjadi wadah bagi para pemain di ekosistem agrikultur dan teknologi untuk membahas topik terkait masalah yang selama ini terjadi di lapangan. Selain itu juga akan dikupas kiat sukses startup–startup unicorn dalam mendapatkan pendanaan serta menjadi wadah untuk para peserta mendapatkan relasi bisnis.

Mengawal Pengelolaan Pupuk Subsidi

0
Mentan SYL, pupuk harus cepat dibagi, cermat dalam membagi, dan akurat - Kementan

Musim tanam besar tengah berjalan ni Sobat AgriVisi. Untuk menjaga distribusi pupuk subsidi berjalan dengan baik, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan jajarannya mengawal pengelolaan pupuk bersubsidi.

Menurut Mentan, semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan pupuk bersubsidi sampai kepada petani tanpa ada kekurangan.

“Jangan sampai ada penyelewengan dan penyimpangan, boros di sana dan di sini. Tolong jaga dengan baik,” ungkap SYL saat membuka kegiatan Training of Trainers (ToT) Pengelolaan Pupuk Bersubsidi di PPMKP, Ciawi, Jawa Barat pada Kamis (19/01).

SYL menerangkan, pertanian global saat ini menghadapi kondisi pelik dengan harga pupuk yang melonjak sebagai imbas konflik Rusia-Ukraina. Sebelum masa pandemi, harga urea tertinggi terjadi pada 24 Juni 2019, yaitu sebesar Rp4.123/kg.

Sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina, terjadi kenaikan harga urea mencapai 242% pada 25 Maret 2022. Dan, sampai saat ini kenaikan masih berlanjut lo Sobat AgriVisi!

“Dengan kondisi ketersediaan pupuk saat ini, maka kita harus menerapkan prinsip bahwa pupuk harus bisa cepat dibagi, cermat dalam membagi, dan akurat,” tegas SYL.

Untuk meningkatkan akurasi, SYL meminta distribusi pupuk dapat memanfaatkan sistem digital. “Era cepat berubah, dibutuhkan kecepatan kita mengantisipasi. Karena itu, sistem digital dibutuhkan,” jelasnya.

SYL pun meminta pelatihan bisa dilaksanakan secara maksimal. Sobat AgriVisi, Mentan memandang, pelatihan bagi para penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi ini penting karena dalam pengelolaan pupuk bersubsidi, dibutuhkan orang-orang yang memiliki pola pikir membela negara.

“Para peserta yang ikut ToT hari ini harus memiliki tekad semangat berjuang bagi rakyat. Di tangan kita ada kesejahteraan petani. Ada kemampuan untuk menyediakan makanan buat rakyat,” ujarnya.

Selain pengawasan tata kelola pupuk bersubsidi, SYL juga meminta semua pihak semakin kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menyiasati ketersediaan pupuk bersubsidi. Sebagaj salah satu solusi terbaik, perlu dilakukan pengembangan pupuk organik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyebutkan, peserta kegiatan ToT kali ini melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Dari target 40 ribu peserta, saat ini telah terdaftar 40.676 peserta yang terdiri dari penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi yang hadir secara online maupun offline,” ungkap Dedi.

Sesuai arahan Menteri Pertanian, materi-materi pelatihan akan difokuskan dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan pupuk bersubsidi.

Outcome dari kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi penyuluh dan pengelola pupuk bersubsidi. Para peserta akan diajar mulai dari pengisian e-lokasi sampai implementasinya di lapangan,” tutur Dedi.

ToT dilaksanakan selama 3 hari, pada 16–18 Januari 2023 yang dilaksanakan secara tatap muka, berlokasi di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di seluruh Indonesia.

Politeknik KP Sidoarjo Cetak SDM Unggul

0
Politeknik KP Sidoarjo menghadirkan SDM berdaya saing tinggi

Sobat AgriVisi, tahukah kamu tentang Politeknik KP Sidoarjo? Institusi pendidikan diploma tiga ini merupakan salah satu satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berkomitmen menjadi pendidikan tinggi vokasional yang berkarakter unggul, inovatif, serta berorientasi pada industri kelautan dan perikanan global yang berkelanjutan.

Hal tersebut dibuktikan melalui beragam inovasi yang dilahirkan dari sumber daya manusia unggul dan berdaya saing yang tercetak melalui sistem pendidikan Politeknik KP Sidoarjo.

Di mulai pada tahun 2021, salah satu inovasi yang dihasilkan merupakan implementasi kerja sama yang dilaksanakan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dan Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur dengan membangun desa percontohan sebagai Smart Fisheries Village (SFV) yang berlokasi di Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan.

“SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan yang mampu menerapkan teknologi informasi, manajemen tepat guna dan keberlanjutan sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya. Melalui program tersebut, taruna/i yang telah dilantik nantinya akan diterjunkan langsung untuk mendukung program yang telah dikonsepkan,” terang Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta, pada Pelantikan Taruna Angkatan XXV Politeknik KP Sidoarjo, Desember 2022.

Tidak hanya itu lo Sobat AgriVisi, Politeknik KP Sidoarjo juga telah melahirkan salah satu inovasi produk konsumsi hasil teaching factory di tahun 2022 dan merupakan produk unggulan di SFV Sumberdodol Magetan, yakni Selada Air Crispy hasil kolaborasi dosen dan taruna. Sedangkan, produk nonkonsumsi yang merupakan produk unggulan Politeknik KP Sidoarjo adalah Alat Pengasapan Ikan sebagai kolaborasi antara dosen dan taruna di Teaching Factory Mekanisasi Perikanan.

Nyoman menjelaskan, peserta didik Politeknik KP Sidoarjo memiliki kompetensi yang berdaya saing dan pengalaman yang tinggi di lapangan. “Selain itu, dengan ditetapkannya Politeknik KP Sidoarjo sebagai institusi yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) oleh Kementerian Keuangan sejak 29 Desember 2021, kampus ini juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” ucapnya.

Di bidang akademik, 38 taruna-taruni yang baru dilantik berhasil menyabet berbagai medali dari emas, perak, hingga perungu pada ajang Kejuaraan Sains Siswa Nasional (KESAN) di berbagai mata pelajaran seperti Matematika, Sejarah, Bahasa Inggris, hingga Biologi.

Sobat AgriVisi, Nyoman melantik 200 taruna-taruni yang berasal dari sembilan provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan, dan Yogyakarta. Taruna-taruni yang dilantik berasal dari  Program Studi Teknik Budidaya Perikanan, Teknik Pengolahan Produk Perikanan, Teknik Penanganan Patologi Perikanan, Agribisnis Perikanan, dan Mekanisasi Perikanan.

“200 taruna tersebut sebelumnya telah mengikuti dan menyelesaikan Diklat Kepemimpinan selama 5 Hari dengan tujuan untuk memperkuat pondasi taruna dalam menghadapi tantangan dan peluang di dunia usaha dan Industri nantinya. Selain itu, 200 taruna yang dilantik juga telah melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Akademik dan Kehidupan Kampus di Kampus Politeknik KP Sidoarjo. Pendidikan kelautan dan perikanan diselenggarakan dengan bersendikan pada 4 pilar utama, yakni learning to know, to do, to life together, dan to be,” papar Nyoman.

Keempat pilar tersebut ditujukan untuk membangun karakter yang berakhlak mulia, beriman, bertaqwa, memiliki kompetensi dan mampu berdaya saing tinggi baik secara nasional maupun internasional, yang harus ditunjang dengan pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan karakter.

Nyoman menambahkan, “Pada 2023 Politeknik KP Sidoarjo akan menerima taruna-taruni dengan persentase Jalur Khusus sebanyak 20 persen dan Jalur Mandiri 80 persen untuk mengakomodir animo masyarakat yang besar yang tidak bisa mendaftar melalui jalur khusus atau jalur anak pelaku utama perikanan.”

taruna-taruni Politeknik KP Sidoarjo memiliki kompetensi daya saing dan pengalaman yang tinggi di lapangan – KKP

Politeknik KP Sidoarjo

Politeknik KP Sidoarjo didirikan pada tahun 1982 dengan nama Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) yang berada di bawah naungan Departemen Pertanian. Lembaga pendidikan ini berubah menjadi Akademi Penyuluhan Pertanian (APP) Malang Jurusan Penyuluhan Perikanan yang berkedudukan di Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1990.

Perubahan status menjadi Akademi Perikanan Sidoarjo dimulai sejak 1998 dengan membuka dua jurusan , yaitu Teknologi Budidaya Perikanan dan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Akademi Perikanan Sidoarjo diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo pada 11 November 1999.

Dengan lahirnya Departemen Kelautan dan Perikanan (sekarang menjadi KKP), maka sejak tahun 2000 Akademi Perikanan Sidoarjo dinaungi oleh KKP. Kemudian, melalui surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 30 Desember 2013, Akademi Perikanan Sidoarjo secara kelembagaan  berubah status menjadi Politeknik Kelautan  dan Perikanan Sidoarjo.

Sobat AgriVisi, Direktur Politeknik KP Sidoarjo, IGP Gede Rumayasa Yudana menuturkan, Politeknik KP Sidoarjo kini tengah meningkatkan predikat akreditasi prodi dan akreditasi institusi untuk meraih predikat unggul dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN PT).

“Politeknik KP Sidoarjo juga akan membuka prodi D4 (sarjana terapan) di tahun 2023. Dari sisi layanan nonakademik, Politeknik KP Sidoarjo melakukan penguatan manajemen aset untuk dioptimalkan dalam kegiatan praktik teaching factory ke taruna-taruni dan untuk sarana produksi komoditas perikanan. Sehingga, taruna-taruni Politeknik KP Sidoarjo menjalani proses pendidikan layaknya di dunia industri sebelum mereka melaksanakan praktik kerja di luar kampus,” papar Gede.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mendorong sekolah perikanan, khususnya yang ada di bawah naungan KKP untuk lebih kreatif dalam mendidik generasi muda. Tujuannya agar saat lulus, taruna dan taruni bekerja sesuai dengan bidang kompetensinya dan memiliki jiwa wirausaha.

Menurut Trenggono, taruna dan taruni perikanan di masa sekarang memiliki peran besar dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang maju ke depannya. Sebab, mereka punya kemampuan akademik yang mumpuni, baik dari sisi teori maupun praktik di lapangan.

Siapa mau mendaftar ke Politeknik KP Sidoarjo?

 

ON TRENDING!

Integrasi Sapi Sawit Mendorong Produksi Daging Sapi Nasional

0
    Peningkatan produksi daging sapi nasional perlu suatu terobosan di berbagai tantangan. Pemerintah berupaya meningkatkan produksi daging sapi di dalam negeri, salah satunya melalui program...