Tidak perlu panik ketika minyak goreng langka. Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti, ikan yang disajikan tanpa digoreng lebih sehat dan tetap nikmat.
“Tak perlu kuatir dengan minyak goreng. Ikan pepes atau ikan kuah, gizinya malah lebih terjaga dan rasanya lebih nikmat,” kata Artati saat Safari Gemarikan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (8/3/2022).
Artati menjelaskan, prevalensi stunting di Kediri mencapai 14,1% atau sekitar 10.600 balita. Stunting disebabkan pola makan, sanitasi, pola asuh, serta kurangnya bekal pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan.
Pada kesempatan tersebut, Artati memaparkan, ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan omega-3, sangat relevan sebagai salah satu sumber protein untuk mendukung program prioritas penanganan stunting, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan.
Terlebih, ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap juga berperan penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK). Utamanya, membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (baduta), asupan gizi bagi remaja usia produktif, serta para lanjut usia.
Selain itu, ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas, khususnya saat menghadapi pandemi Covid-19. “Dengan mengonsumsi ikan, kita akan menjadi generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” urainya.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa menilai, konsumsi protein hewani yang berasal dari ikan sangatlah penting karena kandungan gizinya sangat baik untuk perkembangan tubuh, terutama pada anak-anak usia sekolah.
“Gizi ikan juga sangat baik sebagai upaya pencegahan stunting dan yang tak kalah pentingnya bahwa konsumsi ikan akan menjadikan kita awet muda,” terang Dewi.
Ia menambahkan, Pemkab Kediri tengah mengembangkan diversifikasi olahan ikan air tawar dan sudah ada sekitar 28 UKM yang bergerak di sektor olahan ikan. Hasilnya, ada sekitar 35 macam produk olahan mulai dari bakso lele, sempol, abon, nugget, sosis, lumpia, risoles dan sebagainya. Bahkan, ada UKM yang mengekstrak ikan gabus menjadi kapsul albumin.
Melalui Dinas Perikanan, Pemkab Kediri juga memfasilitasi gerai-gerai penjualan produk perikanan dengan membuka Griya Ulamku di kantor dinas dan di kampung edukasi lele.
“Penjualan dilakukan dengan cara online maupun offline, termasuk kegiatan paket Gemarikan juga merupakan hasil produk UKM perikanan di Kabupaten Kediri,” katanya.
Tak hanya di Kediri, pada Minggu (6/3/2022) Safari Gemarikan juga diselenggarakan di Kabupaten Blitar yang dihadiri Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini. Menurut Anggia, kegiatan ini didesain untuk mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) kepada masyarakat, terutama untuk penanganan stunting.
Secara nasional kegiatan perluasan Gemarikan akan dilaksanakan di 21 provinsi mulai Maret sampai Juni 2022 dengan 55.000 paket Gemarikan. “Diharapkan kegiatan ini dapat membantu dalam penanganan stunting dan gizi buruk, peningkatan perekonomian, serta meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Blitar dan Indonesia pada umumnya, ” ulasnya.